Laman

Minggu, 25 Mei 2014

Kesetiaanku Menemani Kepergianmu


Pada sore itu Syah sedang bermain dengan teman akrabnya, namanya adalah Khaisa. Mereka masih berumur 7 tahun. Mereka berdua bersahabat, sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. Dalam permainan di sore itu, Syah sedang berusaha untuk mencari Khaisa yang bersembunyi. “Khaisa, dimana kamu? aku sudah lelah mencari kamu dari tadi. Aku punya buah mangga buat kamu, keluar ya” panggil Syah. Mendengar perkataan itu, Khaisa yang bersembunyi dibelakang pohon besar tiba-tiba keluar dengan berteriak. “waaa!! Dimana mangganya, dimana?” teriak Khaisa. Syah pun menjawab” ihh kamu, aku terkejut Sa. nggak ada mangga, aku bohong. Hehehe”. Mendengar hal itu Khaisa pun sedih, dan segera pulang kerumahnya. Khaisa adalah gadis yang lugu. Tetapi saat dia dibohongi, dia tidak akan mau bertemu dengan orang yang membonginya hingga orang tadi meminta maaf kepadanya. Dan akhirnya hal itu pun terjadi, Khaisa tidak ingin bertemu dengan Syah sebelum dia meminta maaf kepada Khaisa. Syah pun datang ke rumah Khaisa untuk meminta maaf dengan membawa buah kesukaannya yaitu mannga. Syah pun memanggil sambil berkata “ Khaisa, aku datang untuk meminta maaf, maafkan aku ya. Aku janji nggak akan bohongin kamu lagi. Maafin ya, yayaya? Ini aku bawakan kamu buah mangga, enak banget lho buah mangga ini”. Setelah lama menunggu, akhirnya Khaisa keluar juga. Dan Khaisa pun memaafkan Syah dengan syarat tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi. Khaisa dan Syah selalu bermain bersama, mulai dari rumah hingga sekolahnya, Walaupun terkadang mereka bertengkar karena ingin memperbutkan sesuatu. Mereka bersekolah di tempat yang sama, satu sekolah dan satu kelas. Mereka sangat dekat, bahkan seperti abang dan adik. Jika pada saat-saat baiknya, mereka berdua saling memberikan dukungan masing-masing seperti pada saat Syah bertanding sepak bola di desannya. Pada saat itu, Syah menjadi pemain inti dalam timnya. Dia merupakan pemain yang paling diandalkan oleh pelatihnya. Pada saat itu, tim Syah kalah 0-1 dengan tim lawan, semua pemain terlihat tidak bersemangat. Begitu juga dengan Syah, sebagai kapten dia hanya terdiam dengan kekalahan timnya. Saat dia mengontrol bolanya, dia bingun harus membagi pada siapa, dan tiba-tiba lawan mengambil bolanya dengan menendang kaki Syah. Syah pun terbanting ke tanah, dan pelanggaran diberikan pada tim lawan. Syah terlihat lemah tak berdaya dengan kakinya yang cidera. Dan akhirnya datang dewi penyelamat Syah, yaitu Khaisa. Khaisa pun tersenyum dan sambil berkata “bangkit Syah, bangkit ya. Kamu harus kalahkan tim itu. Aku mendukungmu dari sini, semangat Syah!”. Syah pun berdiri dengan lemah, tetapi tiba-tiba dia mampu mengontrol dirinya, dan akhirnya dia bersemangat kembali. Dan tim Syah pun akhirnya dapat memenangkan pertandingan itu dengan skor akhir 2-1. Masa yang indah tentunya pada saat mereka seperti itu.
Waktu terus berjalan. Hingga 5 tahun kemudian. Mereka telah menduduki bangku SMP pada saat itu. Tetapi hanya sesaat mereka bisa bersama. Syah harus pergi ke Singapura. Syah harus ikut dengan orang tuanya yang mulai dipekerjakan di Singapura. Khaisa sangat sedih mendengar kabar ini. Khaisa tidak akan pernah tahu bahwa Syah akan pergi jauh darinya. Sesaat Khaisa mendengar kabar itu, ternyata keesokan harinya Syah akan berangkat. Dan Khaisa pun telah menyiapkan sesuatu untuk Syah. Dan hari itu pun tiba. Khaisa dan keluarganya pun ikut mengantar Syah ke Bandara. Kemudian Khaisa pun memegang tangan Syah dan membawanya ke suatu ruangan agar Khaisa bisa berbicara dengan bebas. Lalu Khaisa pun berbicara dengan kesedihannya “Syah, kita sudah lama menjadi sahabat, aku hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu disana, aku nggak kan pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya, apa kah kau kembali untukku atau akan melupakanku untuk selamanya, ku titipkan kalung (bertuliskan K) ini untukmu, semoga kamu bisa menjaganya hingga kita bisa dipertemukan kembali, jaga dirimu baik-baik Syah”. Syah pun menerima kalung itu dan memakainya. Syah pun ikut bersedih mendengar perkataan itu, Syah hanya bisa mengucapkan” terimakasih Khaisa, aku akan terus mengingatmu disana, tiada hari kesenanganku tanpa ada kamu disampingku, kamu juga baik-baik disini ya”. Khaisa yang tidak bisa menahan sedihnya, akhirnya menangis dipelukan Syah. “selamat tinggal Khaisa” ucap Syah. Dan Syah pun pergi meninggalkan Khaisa dengan kesedihannya. Khaisa pun pulang dengan tetes air mata yang membasahi pipinya. Dan hampir tiga minggu dia tetap bersedih dengan kepergian Syah. Sejak itu, mereka saling hidup terpisah dan saling menjalani hidupnya masing-masing.
Hingga 14 tahun kemudian, akhirnya Syah pun mampu menyelesaikan gelar masternya di Singapura. Dan pada saat itu, Syah di tempatkan di suatu perusahaan besar di Indonesia. Syah pun berangkat ke Indonesia memenuhi tugas itu. Di sisi lain Khaisa pun bisa menyelesaikan gelar sarjananya di Indonesia. Tetapi pada saat itu Khaisa belum mempunyai pekerjaan. Dan sedang dalam pencarian pekerjaannya. Tetapi hal yang paling mengejutkan pada saat itu ternyata Khaisa sudah bertunangan dengan seseorang, dan Syah tidak tahu akan hal itu. Ini terjadi karena sudah 14 tahun Syah dan Khaisa tidak pernah berkomunikasi. Hingga pada suatu hari, Khaisa pun mencari pekerjaan ke perusahaan Syah. Dan pada saat ingin memasuki perusahaan itu, mereka bertemu tapi tidak saling menyapa. Mereka tidak mengenal, tetapi ada yang berbeda dari pandangan mereka. Mereka merasakan seperti mengenal satu sama lain. Pada saat bertemu dengan Khaisa, Syah ingin pergi ke desa Khaisa tinggal. Tetapi ketika Syah sampai, ternyata Khaisa telah pindah 12 tahun yang lalu. Khaisa pindah 2 tahun setelah Syah pergi. Syah pun pulang ke apartemennya dan merenungi kenangannya saat bersama Khaisa. Berbagai cara dilakukan oleh Syah untuk mencari keberadaan Khaisa dengan mencarinya lewat jejaring social dan yang lainnya. Tetapi tidak juga memberikan hasil yang memuaskan. Syah pun keluar untuk mencari keberadaan Khaisa. Syah pun singgah ke suatu kafĂ© untuk meminum secangkir kopi demi menenangkan pikiran. Ternyata didalam kafe itu ada Khaisa yang juga sedang minum dengan teman-temannya. Hal yang tidak disangka pun terjadi, tiba-tiba kepala Syah terasa begitu sakit, dan akhirnya pingsan di lantai. Khaisa pun membantunya dan membawanya ke rumah sakit, saat dibawa oleh suster menuju ruangan, Khaisa melihat seuntai kalung terjatuh dari leher Syah. “apa… kalung ini adalah kalung yang pernah kuberikan pada seseorang, apakah itu kamu Syah? Kenapa kamu datang setelah cincin ini ada ditanganku” kata hati Khaisa. Di sisi lain, sepertinya tidak mungkin untuk meninggalkan Syah, dan juga tidak mungkin tunangan dari Khaisa. Khaisa pun menjadi sangat bingung harus bagaimana. Dan akhirnya dia mengambil keputusan untuk memberitahukan semuanya kepada Syah setelah ia sadar. Dan saat Syah sadar tiba-tiba Khaisa memeluk Syah sambil menangis dan berkata “Syah, apakah ini kamu, kenapa kamu datang setelah semuanya telah terjadi? Aku sudah menunggu selama 13 tahun, tapi kamu juga nggak pernah kembali, dan akhirnya aku memutuskan untuk bertunangan dengan lelaki lain. Syah pun terkejut mendengar hal itu, “apa, kamu adalah Khaisa, terimakasih ya Allah, engkau telah mengabulkan doa ku ini, aku datang kemari bukan untuk bekerja, tapi untuk mencarimu Khaisa, aku dah mencarimu dengan apapun tetapi tidak bertemu juga, namun kini akhirnya kamu datang dan memelukku, ini adalah kebahagiaan yang pernah ada dalam hidupku, aku sudah menjaga kalung itu dan aku sudah menjaga hidupku untuk mu, tetapi aku tidak bisa mendampingimu Khaisa, karena aku tidak akan lama lagi di dunia ini, simpanlah kalung itu untuk kita, ini akan jadi pertemuan pertama dan terakhir dalam hidupku dan hidupmu, jagalah dirimu baik-baik Khaisa, kesetiaanku hanya untukmu ” ucap Syah dalam sakitnya. Dan sesaat setelah itu akhirnya Syah menghembuskan nafas terakhirnya, dan atas kekecewaan itu Khaisa pun berjalan menaiki puncak rumah sakit dan Khaisa pun melompat sambil berkata “ Aku hidup hanya untukmu dan matimu hanya untukmu, kesetiaanku menemani kepergianmu”. 

Selasa, 06 Mei 2014

Tiga Wanita Perusak Alam ( Boneng, Caplang dan Sipit)

      Tepat pukul 08.00 wib semua mahasiswa memasuki ruangan untuk melakukan perkuliahan, suasana yang indah pada salah satu lokal. Indah karena dosen yang di harapkan tidak mengajar akhirnya tidak bisa hadir berhubung kakek beliau meninggal  karena overdosis memakai obat-obatan untuk menjadi lelaki perkasa. Para mahasiswa yang berada di lokal itu pun harus belajar berkelompok, karena jika tidak melakukan hal ini maka mahasiswa  akan di berikan nilai buruk oleh dosen tersebut. Kelompok-kelompok pun mulai di bentuk, satu kelompok terdiri dari tiga orang. Ada sebuah kelompok yang paling menarik, yaitu si boneng, si caplang  dan si sipit. Si boneng bernama Aenus, si caplang bernama Riyun, dan si sipit bernama Uli. Mereka selalu bertiga kemanapun mereka ingin, duduk selalu berdekatan. Mereka menjalin persahabatan yang sangat erat, mereka selalu ada dalam suka dan dukanya dunia ini. Kemudian diskusi pun di lanjutkan, dengan di pimpin oleh ketua yang berketurunan india, dengan gaya rambut yang selalu menawan bernama Zhan. Dia adalah seorang lelaki yang tegas, dan lelaki yang tidak pernah menyerah dengan kisah cintanya. Diskusi pun berjalan lancar, hingga salah satu kelompok berdebat dengan kelompok si gendut, si rabun dan si kurus yang di singkat dengan BCS (boneng, caplang dan sipit). Aenus “ eh, kalau mau tanya yang bagus pertanyaannya, jangan kayak pertanyaan anak-anak, bodoh banget sih ”. Salah seorang dari kelompok pun menjawab “ memanglah mulutmu itu gak bisa di jaga, kayak pantat ayam aja, apa waktu ibu mu hamil selalu ngidam pantat ayam ya?” (semua mahasiswa pun tertawa dengan besar). Suasana lokal pun menjadi riuh, akhirnya Aenus marah dan mendatangi orang yang melecehkannya. Tapi, Zhan dengan gaya rambut yang menawan datang untuk menyelamatkannya. “heii, apa yang sedang kamu lakukan Nus, jangan emosi! Santai …. santai… ok! “ Tapi Aenus tidak mau mendengarkan kata-kata Zhan, dan terus mendekati orang yang melecehkannya. Akhirnya Zhan marah, “heiii, boneng sialan, kau gak bisa di bilangin ya, sekarang ku bilang kau duduk atau kau keluar dari ruangan ini!” Akhirnya keanggunan dari seorang Zhan pun tidak terlihat lagi pada saat dia marah. Aenus pun takut melihat Zhan kalau sudah seperti itu, akhirnya Aenus duduk di tempatnya. Zhan pun memulai lagi diskusinya, dan akhirnya diskusi dapat berjalan dengan lancar dan terkendali. Setelah diskusi di laksanakan, semua mahasiswa keluar ruangan untuk istirahat. Dan seperti yang terlihat biasanya, Aenus, Riyun dan Uli selalu bersama kemanapun mereka pergi. Di sisi lain, teman-teman dari mereka sedang membicarakan mereka. “kenapa sih mereka seperti itu, selalu memperbesar masalah orang lain, gak pernah mau melihat kesalahan diri sendiri lagi, ihh.. jijik banget aku liatnya” kata Seili. Seili adalah orang yang telah di lecehkan oleh Aenus di dalam diskusi tadi. “yaudah, Seil.. memang seperti itu dari lahirnya, aku juga benci banget liatnya, rasanya pengen ku …eemmmm!! geram kali aku liatnya. “kata teman lainnya. Kemudian datanglah seorang pemuda tampan yang bernama Hasyara untuk membantu memecahkan masalah mereka. “teman-teman, dia juga teman kita. Walaupun mereka itu busuk dan buruk, yang selalu meremehkan orang lain dia juga manusia. Bukan kalian aja yang seperti itu, aku dulu juga seperti itu, apakah kalian mau dengar semua kisahku yang pernah di lecehkan sama dia?” kata Hasyara. “apa Ra, urusan pribadimu juga di campuri oleh mereka, manusia macam apa lah mereka itu, baru kali ini aku liat seperti mereka-mereka itu, kalau kamu tidak keberatan kami siap mendengarkannya Ra”, jawab Seili dan teman-teman yang lainnya. Kemudian Hasyara membuka sebuah buku yang di tulisnya tentang kisah cintanya dengan kekasihnya, dan Hasyara pun menceritakan ceritanya. “jadi seperti ini ceritanya, …
            “ Sewaktu aku kuliah di sini, aku menyukai seorang gadis, dan kalian pun tau siapa dia. Walaupun saat itu banyak wanita yang suka sama ku, tetapi dia tetap pilihan hatiku (sambil tertawa). Saat itu aku mulai memandang semua di antara kalian, dan ada beberapa orang yang terlihat sepertinya dia adalah orang-orang yang selalu membuat masalah. Pada saat itu aku sedang mendekati kekasihku, tetapi ada beberapa orang yang selalu membuatku kepribadian ku rusak, yaitu tiga orang itu. si boneng, si caplang  dan si sipit. Pada saat itu aku sedang berdekatan dengan kekasihku, kami hanya berdekatan saja tanpa apa pun. Tetapi setelah itu teman-teman kita melihatku seperti melihat musuh. Aku bingung kenapa mereka semua berubah seperti ini. Aku gak tau kesalahan apa yang ku perbuat hingga seperti ini, tapi akhirnya aku mengetahui bahwa merekalah yang membuat fitnah ini kepada kami. Bukan hanya mereka, tetapi bahkan teman dekatku sekalipun memfitnah ku seperti itu. Teman-teman yang terbaik menurutku, yang selalu bersamaku pun menceritakan keburukan ku, padahal itu tidak pernah terjadi. Aku pun selalu sabar untuk menangani masalah ini. Kami selalu di lakukan seperti ini sama mereka, aku bingung harus berbuat apa. Kami pun terus menjalani hubungan kami, walaupun banyak cercaan dari kami, dan hati kekasihku selalu tersakiti aku selalu sabar. Hingga pada saat ini juga mereka seperti itu kepada kami, bahkan aku dan kekasihku sudah putus, mereka juga tetap seperti itu, hufft… itu lah cerita singkat ku frend..”. Kemudian Seili pun menjawab, “ ya sudah Ra, suatu saat nanti mereka akan merasakan apa yang pernah mereka perbuat”.  Mereka pun bercerita tentang masalah-masalah mereka. Tanpa di sadari bahwa waktu istirahat pun habis, dan para mahasiswa kembali melanjutkan perkuliahan mereka. Hingga waktu kuliah habis, dan akhirnya semuanya kembali ke rumahnya masing-masing.
            Di perjalanan, Riyun mengendarai sepeda motor bersama Aenus dan Uli. Sebelum mereka pulang ke rumahnya masing-masing, mereka seperti biasanya singgah di rumah Uli. Di rumah itu mereka sering menceritakan masalah-masalah orang lain dan kemudian mengatakannya kepada teman-teman mereka. Dan malam pun mulai tiba, akhirnya Aenus dan Riyun pun pulang ke rumahnya mereka masing-masing. Mereka adalah mahasiswa yang tidak terlalu pintar, tapi terkadang merasa pintar.
            Mereka bertiga memiliki hobi yang sama, yaitu hobi dalam menceritakan masalah-masalah orang lain. Hingga pada suatu ketika, Riyun sedang berjalan di depan kampus dan melihat seorang lelaki di pinggir jalan sedang membeli bunga. Riyun terpana, dan terus memandangi lelaki itu hingga lelaki itu akhirnya pergi menggunakan mobilnya. Dan tiba-tiba datang lah kedua temannya, “heii, apa yang kau lihat?, kayaknya ada yang sedang jatuh cinta ini” tanya kedua temannya. “ah, kalian bisa aja, gak ada apa-apa kog, aku Cuma lihat malaikat lewat di depan mataku” jawab Riyun. Akhirnya sejak kejadian itu, Riyun terus terbayang-bayang wajah lelaki itu. Riyun terus mengingatnya hingga dia sedang mengerjakan tugas rumahnya, dan akhirnya karena terus mengingat lelaki itu akhirnya dia menghentikan tugasnya. Dan mulai berkhayal tentang lelaki itu” andai aku bisa memiliki dia, apa yang akan di katakan teman-temanku di kampus, wah dan andai saja aku bisa menikah dengannya, rasanya indah banget ini dunia.. hummppp…”(sambil tertidur). Karena terlalu lelap tidur akhirnya Riyun terlambat bangun, ketika dia terbangun, waktu perkuliahan 10 menit lagi akan di mulai. Kemudian riyun pun sarapan tetapi tidak sempat mandi. Riyun lansung berpakain dan pergi ke kampus. Tetapi ketika di perjalanan, Riyun dengan tergesa-gesa hingga tertabrak mobil seseorang. Jelas pada saat itu Riyun lah yang salah, tetapi itu lah Riyun selalu ingin benar dan orang lain salah. Dia mendatangi mobil itu dan berkata “eeii, keluar kau… di mana sih matamu, masak kau gak liat aku?”, akhirnya sang pengandara mobil pun keluar, dan tanpa-tanpa di sangka-sangka dia adalah lelaki yang terus terbayang dalam pikiran Riyun, dan lelaki itu melihat Riyun dan mengatakan “mbak ini gimana sih, kan mbak yang salah tidak liat jalan, masak sih saya sih yang harus di salahkan?”. Riyun pun tidak sanggup berkata apa-apa lagi, kecuali mengatakan “ maafkan saya, saya yang salah”. Dan Riyun pun pergi dengan tangan yang terluka, tetapi dengan perasaan bahagia. Dan Riyun pun menceritakan kejadian itu pada kedua temannya. Sejak saat itu Riyun selalu senang dan bahagia.
            Perkuliahan pun di lanjutkan dengan tinjauan lapangan, pada saat itu dosen membiarkan para mahasiswanya membacawa pasangannya. Dan terlihat wajah yang penuh dengan kejahatan di wajah si boneng, si caplang  dan si sipit. Mereka tidak pernah senang ketika ada teman-temannya senang. Tinjauan pun di lanjutkan, ada beberapa orang mahasiswanya yang membawa pasangannya, salah satunya adalah Wida, dia membawa pasangannya untuk membuat semangat wida. Dan terlihat dari kejauhan, dengan tatapan yang tajam ketiga orang yaitu Aenus, Riyun dan Uli selalu memandangi Wida. Wida terlihat biasa-biasa saja karena tidak terlalu memperdulikan mereka. Bukan hanya Wida yang mereka lihat, tetapi ada beberapa pasangan yang mereka tidak sukai. Termasuk hasyara dan kekasihnya. Pada saat itu, pasangan Wida merasa aneh, karena selalu di lihat-lihat terus. “itu orang-orang kenapa ya?, apa pada suka sama gue semua, hufft.. susah banget ya jadi orang ganteng, tapi untunglah pacar ku ini jauh lebih cantik dari pada mereka, kalau gak, udah gue sikat semuanya” terucap dengan pelan oleh pasangan Wida. Semua mahasiswa pun mulai melakukan tugasnya hingga selesai. Setelah tugas selesai  seluruh mahasiswa pun mengumpulkan tugas mereka, tapi ketiga orang si boneng, si caplang  dan si sipit tidak mengumpulkan tugas , alasanna karena tidak tau mau membuat hal apa. Tetapi salah satu dari mereka yaitu aenus ataupun si boneng terlihat seperti mendekati dosen, dia mengatakan “ pak, maafin saya ya… saya sedang sakit hari ini, apakah boleh saya kerjain tugas ini di rumah bapak? Ada istri bapak nggak di rumah nanti malam?”. Dosen terkejut melihat perkataan dari aenus ini, dengan marah dosen mengatakan”apa! Kamu ini apa-apaan sih, saya itu punya itu istri dan saya cinta istri dan anak saya, tapi kamu boleh deh pergi kerumah bapak, karena nanti sore saya ngantar istri dan anak-anak ke rumah mertua saya..(sambil tertawa)”. Akhirnya sore pun tiba, dan pak dosen pun mengantar istri beserta anak-anaknya, setelah mengantar istri dan anaknya, pak dosen menghubungi Aenus untuk janji yang sudah di katakan tadi. Tetapi ada yang aneh dari pak dosen, dia berkata “ Nus, kamu datang sekarang aja ya, karena nanti malam saya ada tugas keluar”,Aenus tidak tau bahwa si sipit ataupun Uli menelpon pak dosen untuk janjian nanti malam di Hotel. Dan Aenus pun menjawab” hmmm… udah gak tahan lagi ya pengen jumpa sama saya pak?, oke deh pak saya kesana sekarang sama pacar saya, tapi setelah itu pacar saya lansung pulang kog..” dan Aenus pun pergi ke rumah dosen itu, dan mengerjakan tugasnya secara bersama-sama. Tidak terasa sudah 1 jam berlalu, akhirnya Aenus menunjukkan tingkah laku yang menggoda pak dosen, awalnya pak dosen berpura-pura untuk menolak, tapi akhirnya pak dosen mengangkat Aenus ke dalam kamar pak dosen. Setelah selesai dari itu, Aenus pun kembali di jemput dengan pacarnya. Dan Aenus pun melakukan hal ini ke pacarnya kembali di rumah pacarnya. Tapi ketika mereka melakukan hal itu, pacar Aenus terlihat gelisah, dan kelihatan ada yang aneh di wajah pacar Aenus, dan dia pun berkata “ dek, kayaknya ada yang beda lah dari adek, biasanya nggak kayak gini lah punya adek, apa yang udah adek lakukan sama dosen tadi?”. Aenus pun terkejut dan mengatakan” apa, kami nggak ada ngelakuin apapun bang, sumpah! Adek hanya di bantu kerjain tugas sama bapak itu tadi”. Pacar Aenus pun pergi ke rumah dosen bersama Aenus, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. “hei, apa yang kalian lakukan tadi selain ngerjain tugas tadi?”, tanya pacar Aenus. Dengan santai pak dosen menjawab” banyak banget, kami juga sempat tidur tadi sebentar, ya bareng-bareng  setengah jam aja, tapi tenang aja saya udah puas kog, dan bukan saya yang minta tapi pacarmu aja tu yang kegatelan, dia mau nilai A dari saya, yaudah nanti saya kasih D karena kamu udah ngelabrak saya seperti ini”. Dengan sangat terkejut Aenus pun menjawab,”apa, tolong pak jangan, pliss…  dan Aenus pun memarahi pacarnya,”ihh, kamu ini apaan sih, kamu tu nggak layak ngelakukan ini sama ku, ah… kamu tu selalu buat aku seperti ini”. Akhirnya mereka pun pulang, dan Aenus di antar lansung ke rumahnya.
            Di sisi lain, malam pun telah tiba. Janji yang di buat oleh Uli akhirnya di lakukan. Mereka berdua pun (pak dosen dan Uli) pergi ke hotel yang tidak terlalu mewah. Tetapi sebelum mereka pergi ke hotel, mereka terlebih dahulu makan malam di salah satu restoran termewah di kota ini. Kemudian mereka pun makan berdua sambil bercanda-canda. Mereka terlihat seperti suami istri. Sang dosen pun penuh percaya mengatakan “ nanti, sayang mau berapa menit saya hajar? Hehehe…. biar saya persiapkan dari sekarang”. Dan Uli pun menjawab, “ihhh bapak, semampu bapak aja, kalau bapak tahan semalamn juga makin bagus”. Waktu pun terus berjalan, pada saat mereka makan malam, tanpa di sadari bahwa mereka terlihat oleh Seili yang sedang makan malam juga bersama pacarnya. “hmmm…. sedang apa mereka berdua di sana, aku curiga sama mereka sayang…” kata Uli. “kamu ini macem nggak tau aja, ya sudah pasti lah ujung-ujungnya juga pasti tidur” jawab pacar Seili. Malam pun semakin larut dan akhirnya Uli dan dosen pergi ke hotel untuk menginap. Dan kembali dari belakang Seili dan pacarnya mengikuti mereka, dan dengan terkejut Seili melihat mereka berhenti di Hotel. “wah, bener yang kamu bilangin yang, aku ambil fotonya ahh…”. Kemudian Seili pun mengambil foto mereka berdua untuk menjadi dokumentasi buruk si sipit atau si Uli. Setelah itu Seili pun pulang bersama pacarnya. Keesokan harinya, perkuliahan pun di lakukanseperti biasanya, tetapi si kurus dan si gendut tidak hadir. Riyun terus menghubungi mereka berdua tetapi juga tetap tidak bisa. Riyun pun belajar sendiri tanpa mereka, dan Riyun lebih banyak diam dari pada berbicara. Dengan tingkahnya seperti itu, salah satu dari mahasiswa menyapa Riyun “ hai riyun, kenapa hari ini diam-diam aja, kenapa dengan mulutnya, kebanyakan tidur sama laki-laki lain ya, hahahaha”. Riyun hanya bisa diam melihat tingkah laku temannya itu. Setelah selesai perkuliahan, Riyun mengunjungi rumah kedua temannya, rumah yang pertama di kunjungi adalah rumah Uli. Tetapi Uli tidak berada di rumah, Riyun pun bingung harus mencari Uli. Lalu, Riyun pun pergi kerumah Aenus, ketika sampai di rumah Aenus, ternyata Aenus sedang sakit. “ya ampun Nus, kenapa kamu nggak bilang aku kalau kamu sedang sakit? aku kan bisa jagain kamu”. Aenus menjawab, “aku gak apa-apa kog, Cuma sakit biasa aja ini”. Kemudian Riyun pun menghibur Aenus agar hatinya sedikit lebih tenang.
            Uli yang sempat hilang tiba-tiba muncul di hadapan kedua temannya itu. “hei Uli, kamu kemana aja, kog nggak ada nampak seharian ini”, tanya temannya.“aa..ku..a..ku nggak kemana-kemana kog, biasa lah anak muda, jadi sesekali harus ada refreshingnya”, jawab Uli. Mereka pun bercerita-cerita tentang hal-hal yang tidak perlu di katakan. Kemudian di esok harinya, mereka bertemu dengan Wida dan mengajak Wida untuk makan di kantin. “oia Wida, kamu enak ya punya pacar pengertian, kalian cocok banget lah kalau berdua kami liat, kamu pasangan yang romantis kami liat” kata Aenus. Wida tidak tau bahwa di belakang itu mereka mencela perbuatan Wida, sampai akhirnya semuanya terbongkar, dan masalah itu terdengar Wida dari temannya yang mengatakan” Wid, mereka bertiga itu perusak alam, jangan terlalu percaya sama mereka, dan jangan mengatakan hal-hal pribadimu dengan mereka, kamu nggak tau kalau mereka itu melecehkan mu di belakang mu, mereka bilang kalau kamu tu seperti perempuan murahan yang nggak ada harga diri, mau aja di pegangin sama cowoknya”. Wida pun marah “apa, kurang ajar banget tu orang-orang… awas aja kalian semua ya boneng,caplang  dan si sipit berengsek”. Dan hal ini pun di ceritakan Wida kepada pacarnya yang bernama Ray. Ketiga orang ini yaitu Aenus, Riyun dan Uli merupakan tiga wanita perusak alam yang sering kali mengurusi dan membesarkan masalah orang lain, dan tidak pernah mau melihat kesalahan diri sendiri. Dari masalah ini akhirnya Wida pun memanggil Ray dan Hasyara untuk bekerja sama menghancurkan tiga wanita perusak alam ini. Dan Wida pun menyusun semua rencana di bantu oleh Hasyara dan Ray. “aku ingin kita selesaikan mereka semua mas bro” kata Wida. Akhirnya Hasyara dan Ray pun sepakat dengan rencananya.
            Setelah itu, pada siang hari dengan terik matahari yang panas. Riyun terlihat sedang membeli bunga, tidak tau alasannya karena apa dia membeli bunga itu. Tiba-tiba terlihat mobil berhenti di toko itu, dan seorang lelaki turun dari mobilnya. Dan ternyata alasannya adalah Riyun bukan membeli bunga, tetapi sedang menunggu lelaki itu. Dan waktu yang di tunggu-tunggu oleh Riyun akhirnya pun tiba. “hai… kamu sering membeli bunga di sini?” tanya Riyun. “hai juga, bukannya kamu yang waktu itu nabrak mobil saya,ya saya sering membeli bunga di sini untuk saya berikan ke pemakaman ibu saya, oia saya minta maaf ya soal waktu itu” jawab lelaki itu. Riyun pun mengatakan” seharusnya saya yang minta maaf kepada kamu, oia perkenalkan nama saya Riyun, kalau kamu siapa?”. “Nama saya adalah Neilan”, jawab lelaki yang bernama Neilan itu. Sejak pertemuan itu, hubungan mereka semakin dekat, hingga pada suatu malam, Neilan mengundang Riyun untuk makan malam, makan di suatu restaurant ternama di kota itu. Dan tanpa berlama-lama akhirnya tawaran itu lansung di terima oleh Riyun. Neilan pun pergi untuk menjemput Riyun di rumahnya, dengan sangat terkejut teman-teman Riyun saat melihat Riyun pergi bersama lelaki dengan mengendarai mobilnya. Dan sampailah mereka berdua di restauran itu, mereka berbicara tentang hubungan pribadi mereka. “Yun, apakah kamu sudah mempunyai seorang kekasih?” tanya Neilan. Dengan santai Riyun menjawab “sebenarnya ada, tetapi dia tidak seperti dulu lagi, dia selalu menyakiti hatiku, dia melakukan sesuka hatinya terhadapku, aku sangat sedih dengan semua ini Lan”. Neilan pun terdiam sejenak mendengarkan semua cerita dari Riyun. Sejak saat itu hubungan mereka semakin dekat, dan Neilan terus membuat Riyun tersenyum hingga akhirnya Neilan membawa Riyun ke suatu tempat yang indah, yaitu laut yang indah dengan suasananya yang tenang dan damai. Dengan duduk di pondok yang di bawahnya lautan, Neilan mengungkapkan seluruh isi hatinya” Riyun, kita kenal hanya beberapa saat, tapi entah apa yang sedang ku rasakan, aku selalu bahagia saat bersamamu, aku selalu merasakan suka dari pada dukanya denganmu. Riyun, mau kah menjadi kekasihku?”. Riyun pun menjawabnya,”apa… Neilan… kamu tidak bercanda kan? Apakah ini semua benar, apakah kau benar-benar mencintaiku Neilan?(dengan bersedih)”. Lalu Neilan pun berkata” iya Riyun, aku telah jatuh cinta kepadamu, maafkan aku jika perasaan ini salah terhadapmu, aku sungguh mencintaimu Riyun”(dengan menundukkan kepalanya). Akhirnya Riyun pun dengan mengangkat dagu Neilan, kemudian berkata “ Neilan, aku juga telah jatuh cinta padamu, maafkan aku ya, aku tidak bisa menahan dan melawan semua perasaan ini, aku mau menjadi kekasihmu”. Dan dengan ungkapan seperti itu Neilan pun tersenyum bahagia. Akhirnya mereka berdua pun resmi menjadi sepasang kekasih. Tetapi Riyun tidak mengetahui siapa sebenarnya Neilan. Saat pertama kali Riyun melihat Neilan, Neilan merupakan teman dekat Hasyara dan di perkenalkan dengan Ray. Ternyata semua ini adalah skenario dari Hasyara dan Ray. Riyun telah terjebak dalam perangkap berdua. Neilan melakukan hal ini karena dia berhutang budi kepada Hasyara yang pernah menyelamatkan hidupnya.
            Seiring waktu berjalan, tugas Neilan pun bukan berhenti di Riyun saja. Tetapi juga di Aenus dan Uli. Tepat pada waktu itu di hari sabtu, pada hari akhir perkuliahan, Wida mendatangi mereka bertiga, yaitu Aenus, Riyun dan Uli. Wida datang bersama kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang pernah di buat oleh mereka bertiga.“hei kalian, apa yang kalian-kalian katakan samaku dengan pacarku, kalian itu munafik banget sih, mulut itu nggak bisa di jaga ya. Setan kalian semua”. Kemudian Aenus atau si boneng pun menjawab “ apa-apan ne Da, apa yang udah terjadi, kami sama sekali nggak tau”. Dan pada saat itu terjadi pertengkaran yang sangat hebat, dan dengan kemarahan Wida, dia lansung menampar Aenus yang sudah melecehkan dirinya. Dan mereka bertiga pun membalas perlakuan Wida, dan Wida pun menyerang mereka bertiga bersama kelompoknya. Suasana pun jadi riuh tidak terkendali, hingga tiba-tiba datang Zhan untuk memisahkan pertengkaran itu, tetapi Zhan tidak sanggup untuk menghentikan pertengkaran itu, dan akhirnya Zhan di bantu oleh pemuda tampan yaitu Hasyara. Hingga beberapa saat, pertengkaran pun di damaikan. Dan kemudian di panggil lah kelompok dari Riyun dan Wida untuk di selesaikan secara bersama-bersama. Dan hal itu lansung di pimpin oleh Zhan. Akhirnya tanpa di sadari, Seili tiba-tiba mengungkap kejadian yang pernah di lihatnya, bahwa Uli pernah bersama dosen mereka sedang makan di restauran dan menginap di hotel. Dan Seili dengan menunjukkan foto-foto Uli kemudian berkata“ hei, apa kalian tau si sipit ini, dia pernah bersama dosen kita sedang makan di restoran dan akhirnya menginap di hotel, dia ini wanita perusak alam, gara-gara dia kita semua jadi terpecah-pecah, persahabatan kita hancur hanya karena mulutnya yang seperti pantat ayam”. Suasana sejenak terdiam terpana, seolah-olah tidak percaya akan hal ini. Dan Riyun pun tidak percaya akan hal ini pernah di lakukan oleh Uli. Pada saat itu, Aenus menunjukkan wajah ketakutan, karena dia juga tidur bersama dosen itu. Dan kemudian Zhan selaku pimpinan lansung menghadap atasan untuk memberitahukan hal ini. Dan kemudian dosen itu pun di panggil dan di selesaikan seluruh masalahnya. Akhirnya dosen tersebut di pecat, dan Uli dikeluarkan dari kampus. Riyun dengan bersedih berkata”aku nggak nyangka semua ini kau lakukan Li, cukup sampai disini persahabatan kita”. Kemudian Uli menjawab” apa kau bilang, kau bukan membantuku tapi kau malah menghianatiku Yun, oke kalau gitu, lihat suatu saat nanti”. Masalah Wida dan Riyun pun terabaikan, dan Wida lansung pergi sambil mengatakan pada Riyun “ awas lho, bakalan hancur gue buat!”.  Dan sejak saat itu persahabatan antara si boneng, si caplang  dan si sipit mulai terpecah, karena masalah–masalah yang datang menerpa mereka.
            Di sisi lain, Uli melakukan niat buruknya, yaitu mendekati kekasih Riyun yang sekarang. Padahal hal itu akan di lakukan oleh Neilan, tapi berkat masalah ini, tugas Neilan semakin mudah. Dan hingga di suatu malam, Uli pergi ke swalayan untuk membeli makanan dan dengan tidak sengaja Uli berjumpa dengan Neilan yang pada saat itu juga akan membeli makanan. Akhirnya mereka berdua pun bicara-bicara, hingga Neilan mengajak Uli pergi ke suatu kafe agar pembicaraannya lebih tenang. Dan sampailah di cafe itu, kafe yang di arungi suara musik-musik yang indah. “kamu suka lagu ini Uli?, oiya dengar-dengar kamu di keluarkan dari kampus ya? Kenapa?(pura-pura tidak tau)”. Uli pun menjawab, “aku suka” ketika mau mengatakan alasannya, tiba-tiba Neilan pun menyentuh bibir Uli seraya berkata”ssssttt… aku tau kog, aku juga sedih mendengarkan hal itu. Tapi aku mengerti perasaanmu, kau juga melakukan hal itu karena perasaan terpaksa, bukan? Kau sebenarnya baik, selalu mengatakan yang sebenarnya baik buat orang lain, tapi orang lain tidak bisa menerimanya, aku paham dengan semuanya. Jangan bersedih lagi ya, masih ada orang yang bisa menerima kamu apa adanya..(tersenyum sambil mengusap air mata Uli). Sebenarnya Neilan tidak pernah berkata-kata seperti ini, Neilan merupakan orang yang tampan tetapi tidak mampu berkata-kata hingga membuat wanita luluh, tetapi sejak dia mengenal Hasyara, Neilan paham dengan perlakuan Hasyara dan mengerti bagaimana caranya memahami perasaan wanita. Kemudian, dari pembicaraan itu sepertinya Uli mulai luluh pada Neilan, padahal sebenarnya Uli ingin bermain perasaan ke Neilan tetapi sepertinya Uli akan jatuh cinta. Lalu Neilan mengantar pulang, dan lansung pergi ke tempat Riyun yang sudah menunggu kedatangannya. Dan Neilan membawa Riyun ke suatu tempat romantis yaitu di tepi pantai dengan pemandangan yang indah serta anginnya yang sejuk. Di tempat itu lah Neilan memulai semuanya, dengan cara yang sudah di ajarkan oleh Hasyara. Akhirnya Neilan bisa menumbuhkan hasrat Riyun untuk saling berhubungan dengan Neilan. Akhirnya tanpa di sadari Neilan, tiba-tiba Riyum mencium Neilan. Dan malam yang indah pada saat itu bagi Riyun, tidak buat Neilan. Semakin terbawa suasana akhirnya mereka berdua mencari penginapan, dan penginapan pun di temukan. Dan mereka berdua mengahabiskan malam yang penuh dengan bintang di dalam sebuah kamar yang hanya beralaskan kasur.
            Waktu terus berjalan, Riyun semakin mencintai Neilan. Tetapi tiba-tiba kekasih lama Riyun datang dan memohon maaf kepada Riyun dengan segala perbuatan yang pernah menyakitinya. Riyun pun bingung dengan hal ini, di satu sisi dia sangat mencintai Neilan, tapi di sisi lain Riyun juga masih mencintai kekasih lamanya ini. Riyun bingung harus memilih siapa. Kemudian Riyun pun memberikan kesempatan kedua pada kekasih lamanya yang bernama Antar. Riyun menjadi wanita primadona pada saat itu, di siang hari dia bersama Antar, dan di malam harinya bersama Neilan. Seiring berjalannya waktu, hubungan Neilan dan Riyun agak menjauh. Neilan memahami hal ini, dan tau jika Riyun sering bersama Antar. Tetapi di sisi lain, Neilan tetap menjalankan  tugasnya untuk mendekati Uli, dan Neilan melakukan hal yang sama pada Uli dengan yang pernah di lakukannya oleh Riyun yaitu membawa Uli ke semua tempat-tempat indah, dan hingga akhirnya tugas Neilan pun berhasil. Akhirnya tanpa di sadari Uli, akhirnya dia jatuh cinta pada Neilan. “Lan, aku merasakan yang aneh saat ku bersamamu, aku terasa terlahir kembali, apa yang sedang ku rasakan saat ini, apa aku jatuh cinta padamu, Lan?”. Neilan pun menjawab,” apa Uli, kamu… kamu.. kenapa bisa seperti ini, aku juga nggak tau perasaan apa ini Li, kamu wanita yang paling beda yang pernah ku kenal (dengan kegelisahannya).” Uli pun bertanya “kamu tau kan sekarang Riyun sedang dekat lagi dengan Antar, apakah kamu akan tetap bersama dia? Apakah kamu bisa mencintai dia seperti ini?”. Dengan bersedih Neilan pun menjawab” sebenarnya aku ingin melupakan dia, tapi aku tidak tau siapa penggantinya, mungkin satu-satunya orang yang bisa menggantikan dia adalah kamu Uli, apakah kamu menerima ku yang hina ini? Apa kau mau dengan lelaki seperti ku ini?”. “Lan, semua manusia pernah berbuat salah seperti yang kamu bilang ke aku, aku terima kamu dengan segala kekuranganmu, dan kamu juga harus siap menerima segala kekuaranganku, ya?”, kata Uli. Akhirnya pun Neilan menerima hal itu, terlihat mudah bagi Neilan untuk meluluhkan hati wanita seperti Uli.
            Disisi lain, pada saat Riyun dan Uli sedang bahagia. Aenus ternyata juga sedang dekat dengan seorang lelaki. Padahal ini juga termasuk tugas Neilan, tapi sepertinya ini akan sulit bagi Neilan. Aenus dekat dengan salah satu lelaki yang terbilang agak tua. Karena lelaki itu berumur sekita 40 tahun. Aenus tidak mengetahui bahwa lelaki yang sedang di dekatinya itu sudah beristri. Hingga pada suatu malam, lelaki itu membawa Aenus kerumahnya pada saat istrinya sedang ada rapat di kantor. Lelaki itu tidak tau bahwa rapat tidak berjalan lama, akhirnya istrinya pulang. Pada saat dia pulang, dia melihat mobil suaminya, dan ada sepatu wanita di depan rumah. Kemudian sang istri lelaki itu pun membuka pintu dengan kunci yang biasa di bawanya, setelah masuk dalam rumah, secara diam-diam istri melihat ke jendela dan melihat suaminya sedang berhubungan dengan Aenus, dan sang istri bukan mendobrak pintu melainkan mengambil videonya dengan kamera handphone yang di milikinya. Setelah itu sang istri pun keluar dan pergi dari rumah itu untuk meninggalkan suaminya dan lansung menelpon suaminya” mas, ceraikan aku sekarang, terima kasih atas apa yang telah kamu berikan selama ini”.  Sang suami pun terkejut dan akhirnya memenuhi permintaan sang istri karena pada saat itu lelaki itu mempunyai dua wanita simpanan termasuk Aenus. Dan pada malam itu juga, sang istri tadi lansung mengunggah video itu ke youtube dan berkata “matilah kau wahai wanita jahanam!”. Keesokan harinya, teman Hasyara yaitu Dajjal sedang memakai internet, dan temannya ini agak usil karena sering membuka youtube, tetapi membuka video-video porno. Dan dengan tidak sengaja Dajjal melihat seperti wajah Aenus sedang bersama lelaki dengan tidak berpakaian. Kemudian dengan penuh penasaran Dajjal melihatnya “ apa, ini bukannya si boneng, waduh, kenapa dia ada di sini”. Kemudian Dajjal pun mengunduh video ini dan menunjukkan ke teman-temannya. Dan akhirnya Aenus pun di panggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, awalnya dia tidak mengaku bahwa itu adalah dia, tetapi karena bukti-bukti yang sudah jelas akhirnya dia mengakui perbuatannya. Dan di hari itu juga, Aenus di keluarkan dari kampus. Dan penderitaan Aenus bukan pada saat itu juga. Dia tiba-tiba terserang penyakit demam, dan lansung di larikan ke rumah sakit. Kemudian dokter pun mengambil darahnya untuk di periksa, dan hasilnya yang mengejutkan, dokter memvonis Aenus terkena HIV AIDS, dan juga memvonis hidupnya hanya beberapa bulan saja.
            Tiga bulan telah berlalu, Riyun ternyata kembali mencintai Antar dengan sepenuh hati dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Neilan, dan menikah dengan Antar. Dan pada saat yang bersamaan Uli juga memutuskan untuk menikah dengan Neilan. Dan di sisi lainnya pada saat kedua temannya bahagia, kondisi Aenus semakin buruk, tubuhnya pun semakin kurus dan lemah, hingga akhirnya Aenus tidak mampu lagi bertahan. Dan akhirnya Aenus menghembuskan nafas terakhirnya. Kemudian kabar telah tiadanya Aenus terdengar oleh Uli dan dan Riyun yang segera melihat Aenus ke rumah sakit. Mereka berdua pun menangis dan tidak menyangka hal ini akan terjadi pada Aenus, kesedihan yang teramat dalam terjadi pada saat itu. Tetapi itu lah kehidupan, terlahir dan akhirnya tiada. Dan dengan ketiadaan mereka berdua, akhirnya Riyun memundurkan diri dari perkuliahan dan memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan Antar.
            Kemudian, setelah kejadian itu Riyun dan Antar pun menentukan hari pernikahannya. Sama halnya dengan yang di lakukan oleh Uli dan Neilan. Neilan tidak pernah mengenalkan Uli pada orang tuanya, karena Neilan hanya hidup sendiri. Dan tibalah hari itu, Uli dan Riyun menggelar pernikahannya di hari yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Riyun bahagia mendapatkan cintanya yang telah lama hilang dan juga bahagia melihat Uli mendapatkan seseorang yang baik seperti Neilan. Dan pernikahanpun di mulai, dari pernikahan Riyun terlihat suasana yang damai dan penuh dengan hikmat. Dan pada saat Antar mengatakan “ saya terima nikahnya Riyun ….” tiba-tiba ada yang aneh terjadi pada aneh pada Riyun, Riyun tiba-tiba mual-mual dan muntah, dan mengaku sangat pusing. Semua orang terkejut akan hal ini, orang tua Riyun mempertanyakan soal ini, dan pernikahan di berhentikan sejenak. Dan ayah Riyun, menarik tangan Antar dan membawanya kedapur. “ apa yang udah kalian lakukan Antar? jujur sama saya.” Tanya ayah Riyun. Dengan resah Antar menjawab” kami tidak pernah melakukan apa-apa pak, sumpah. Kami berpacaran secara baik-baik.” Kemudian pernikahan pun di batalkan, pada saat itu orang tua Riyun sangat malu akan hal ini, dan Antar pun membawa Riyun ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dan hasil yang tidak di harapkan pun muncul, Riyun telah hamil tiga bulan. Sebenarnya Riyun telah mengetahui hal itu, maka nya dia selalu mengajak Antar untuk lansung menikah dan memutuskan berhenti kuliah. “Anak siapa ini yang kamu kandung ini, kapan dan kenapa kamu lakukan hal ini(dengan kemarahan Antar)”. Kemudian Riyun pun menjawab” maafin aku Ntar, jujur aku melakukan hal ini dengan seseorang yang akan jadi suami dari Ulimaafin aku.”Hati Antar sangat hancur pada saat itu, dan dengan kemarahannya itu tiba-tiba Antar tidak sadarkan diri dan berlari ke arah Riyun dan mencekik leher Riyun, pada saat itu dokter mencoba menolong, tetapi dokternya pun terkena pukulan dari Antar. Dan semakin marahnya, Antar terus mencekik leher Riyun hingga akhirnya Riyun pun tidak bisa bernafas lagi. Riyun pun akhirnya telah tiada, dia meninggalkan dengan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
            Di sisi lain, Uli menunggu Neilan beserta rombongan untuk datang ke pelaminan di rumah Uli. Keluarga dan kerabat-kerabat Uli sudah menunggu hingga sampai satu jam, tapi Neilan belum juga datang. Tiba-tiba handphone Uli berdering, dan ternyata itu adalah Neilan. “halo sayang, kenapa kamu belum datang juga, semuanya udah nungguin kamu ini? (Dengan kesedihan Uli)”. Dan Neilan pun dengan menawan berkata “ hufftt.. Uli…Uli.. udah rame ya? Hmmm, maaf ya, aku nggak jadi nikah deh sama kamu, apa yang bisa ku nikmati darimu.. hahaha… maaf ya Li, semuanya yang kita jalani ini hanya sandiwara, aku Cuma bermain-main dengan kalian berdua… akhirnya aku berhasil.. hahaha…. sampai jumpa Uli… Love you…”. Uli terdiam, dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Pikiran dan hati Uli hancur dan tidak tau apa yang harus di lakukan, dan dengan kesedihannya Uli pergi ke dapur dan mengambil pisau, dengan kehancuran hatinya dia memotong urat nadi yang ada di tangannya hingga terputus. Dan saudara Uli yang melihat hal itu lansung berteriak, dan kemudian orang-orang yang ada di situ membawanya kerumah sakit, namun apa daya, di perjalanan Uli kehabisan darah, dan akhirnya Uli pun menyusul kedua temannya yang telah tiada lebih awal. Semua keluarga Uli menangisi kepergian ini. Ketidakpercayaan akan hal ini telah terjadi di depan mata mereka semua. Semuanya telah berakhir, Aenus pergi dengan penyakitnya, Riyun pergi dengan kesalahan terbesarnya, dan Uli pun pergi dengan kehancuran hatinya.
Semua pasti ada balasannya, mungkin tidak sekarang tetapi terjadi suatu saat nanti. Semua yang kita alami dan lakukan akan jadi pertanggungjawaban suatu saat nanti. Tidak ada manfaatnya selalu bergunjing dan memfitnah orang lain, karena manusia di lahirkan ke dunia ini untuk menjadi lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain. Terkadang hanya karena bicara, semua orang dapat saling membunuh satu sama lain, itu lah sebabnya Allah SWT mengharamkan untuk menceritakan kejelekan orang lain, dan Allah berpesan untuk memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki diri orang lain. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pembaca untuk saling introspeksi  diri agar menjadi lebih baik dan selalu menjaga tali persaudaraan di antara persahabatan dan agama.