Laman

Minggu, 25 Mei 2014

Kesetiaanku Menemani Kepergianmu


Pada sore itu Syah sedang bermain dengan teman akrabnya, namanya adalah Khaisa. Mereka masih berumur 7 tahun. Mereka berdua bersahabat, sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. Dalam permainan di sore itu, Syah sedang berusaha untuk mencari Khaisa yang bersembunyi. “Khaisa, dimana kamu? aku sudah lelah mencari kamu dari tadi. Aku punya buah mangga buat kamu, keluar ya” panggil Syah. Mendengar perkataan itu, Khaisa yang bersembunyi dibelakang pohon besar tiba-tiba keluar dengan berteriak. “waaa!! Dimana mangganya, dimana?” teriak Khaisa. Syah pun menjawab” ihh kamu, aku terkejut Sa. nggak ada mangga, aku bohong. Hehehe”. Mendengar hal itu Khaisa pun sedih, dan segera pulang kerumahnya. Khaisa adalah gadis yang lugu. Tetapi saat dia dibohongi, dia tidak akan mau bertemu dengan orang yang membonginya hingga orang tadi meminta maaf kepadanya. Dan akhirnya hal itu pun terjadi, Khaisa tidak ingin bertemu dengan Syah sebelum dia meminta maaf kepada Khaisa. Syah pun datang ke rumah Khaisa untuk meminta maaf dengan membawa buah kesukaannya yaitu mannga. Syah pun memanggil sambil berkata “ Khaisa, aku datang untuk meminta maaf, maafkan aku ya. Aku janji nggak akan bohongin kamu lagi. Maafin ya, yayaya? Ini aku bawakan kamu buah mangga, enak banget lho buah mangga ini”. Setelah lama menunggu, akhirnya Khaisa keluar juga. Dan Khaisa pun memaafkan Syah dengan syarat tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi. Khaisa dan Syah selalu bermain bersama, mulai dari rumah hingga sekolahnya, Walaupun terkadang mereka bertengkar karena ingin memperbutkan sesuatu. Mereka bersekolah di tempat yang sama, satu sekolah dan satu kelas. Mereka sangat dekat, bahkan seperti abang dan adik. Jika pada saat-saat baiknya, mereka berdua saling memberikan dukungan masing-masing seperti pada saat Syah bertanding sepak bola di desannya. Pada saat itu, Syah menjadi pemain inti dalam timnya. Dia merupakan pemain yang paling diandalkan oleh pelatihnya. Pada saat itu, tim Syah kalah 0-1 dengan tim lawan, semua pemain terlihat tidak bersemangat. Begitu juga dengan Syah, sebagai kapten dia hanya terdiam dengan kekalahan timnya. Saat dia mengontrol bolanya, dia bingun harus membagi pada siapa, dan tiba-tiba lawan mengambil bolanya dengan menendang kaki Syah. Syah pun terbanting ke tanah, dan pelanggaran diberikan pada tim lawan. Syah terlihat lemah tak berdaya dengan kakinya yang cidera. Dan akhirnya datang dewi penyelamat Syah, yaitu Khaisa. Khaisa pun tersenyum dan sambil berkata “bangkit Syah, bangkit ya. Kamu harus kalahkan tim itu. Aku mendukungmu dari sini, semangat Syah!”. Syah pun berdiri dengan lemah, tetapi tiba-tiba dia mampu mengontrol dirinya, dan akhirnya dia bersemangat kembali. Dan tim Syah pun akhirnya dapat memenangkan pertandingan itu dengan skor akhir 2-1. Masa yang indah tentunya pada saat mereka seperti itu.
Waktu terus berjalan. Hingga 5 tahun kemudian. Mereka telah menduduki bangku SMP pada saat itu. Tetapi hanya sesaat mereka bisa bersama. Syah harus pergi ke Singapura. Syah harus ikut dengan orang tuanya yang mulai dipekerjakan di Singapura. Khaisa sangat sedih mendengar kabar ini. Khaisa tidak akan pernah tahu bahwa Syah akan pergi jauh darinya. Sesaat Khaisa mendengar kabar itu, ternyata keesokan harinya Syah akan berangkat. Dan Khaisa pun telah menyiapkan sesuatu untuk Syah. Dan hari itu pun tiba. Khaisa dan keluarganya pun ikut mengantar Syah ke Bandara. Kemudian Khaisa pun memegang tangan Syah dan membawanya ke suatu ruangan agar Khaisa bisa berbicara dengan bebas. Lalu Khaisa pun berbicara dengan kesedihannya “Syah, kita sudah lama menjadi sahabat, aku hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu disana, aku nggak kan pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya, apa kah kau kembali untukku atau akan melupakanku untuk selamanya, ku titipkan kalung (bertuliskan K) ini untukmu, semoga kamu bisa menjaganya hingga kita bisa dipertemukan kembali, jaga dirimu baik-baik Syah”. Syah pun menerima kalung itu dan memakainya. Syah pun ikut bersedih mendengar perkataan itu, Syah hanya bisa mengucapkan” terimakasih Khaisa, aku akan terus mengingatmu disana, tiada hari kesenanganku tanpa ada kamu disampingku, kamu juga baik-baik disini ya”. Khaisa yang tidak bisa menahan sedihnya, akhirnya menangis dipelukan Syah. “selamat tinggal Khaisa” ucap Syah. Dan Syah pun pergi meninggalkan Khaisa dengan kesedihannya. Khaisa pun pulang dengan tetes air mata yang membasahi pipinya. Dan hampir tiga minggu dia tetap bersedih dengan kepergian Syah. Sejak itu, mereka saling hidup terpisah dan saling menjalani hidupnya masing-masing.
Hingga 14 tahun kemudian, akhirnya Syah pun mampu menyelesaikan gelar masternya di Singapura. Dan pada saat itu, Syah di tempatkan di suatu perusahaan besar di Indonesia. Syah pun berangkat ke Indonesia memenuhi tugas itu. Di sisi lain Khaisa pun bisa menyelesaikan gelar sarjananya di Indonesia. Tetapi pada saat itu Khaisa belum mempunyai pekerjaan. Dan sedang dalam pencarian pekerjaannya. Tetapi hal yang paling mengejutkan pada saat itu ternyata Khaisa sudah bertunangan dengan seseorang, dan Syah tidak tahu akan hal itu. Ini terjadi karena sudah 14 tahun Syah dan Khaisa tidak pernah berkomunikasi. Hingga pada suatu hari, Khaisa pun mencari pekerjaan ke perusahaan Syah. Dan pada saat ingin memasuki perusahaan itu, mereka bertemu tapi tidak saling menyapa. Mereka tidak mengenal, tetapi ada yang berbeda dari pandangan mereka. Mereka merasakan seperti mengenal satu sama lain. Pada saat bertemu dengan Khaisa, Syah ingin pergi ke desa Khaisa tinggal. Tetapi ketika Syah sampai, ternyata Khaisa telah pindah 12 tahun yang lalu. Khaisa pindah 2 tahun setelah Syah pergi. Syah pun pulang ke apartemennya dan merenungi kenangannya saat bersama Khaisa. Berbagai cara dilakukan oleh Syah untuk mencari keberadaan Khaisa dengan mencarinya lewat jejaring social dan yang lainnya. Tetapi tidak juga memberikan hasil yang memuaskan. Syah pun keluar untuk mencari keberadaan Khaisa. Syah pun singgah ke suatu kafĂ© untuk meminum secangkir kopi demi menenangkan pikiran. Ternyata didalam kafe itu ada Khaisa yang juga sedang minum dengan teman-temannya. Hal yang tidak disangka pun terjadi, tiba-tiba kepala Syah terasa begitu sakit, dan akhirnya pingsan di lantai. Khaisa pun membantunya dan membawanya ke rumah sakit, saat dibawa oleh suster menuju ruangan, Khaisa melihat seuntai kalung terjatuh dari leher Syah. “apa… kalung ini adalah kalung yang pernah kuberikan pada seseorang, apakah itu kamu Syah? Kenapa kamu datang setelah cincin ini ada ditanganku” kata hati Khaisa. Di sisi lain, sepertinya tidak mungkin untuk meninggalkan Syah, dan juga tidak mungkin tunangan dari Khaisa. Khaisa pun menjadi sangat bingung harus bagaimana. Dan akhirnya dia mengambil keputusan untuk memberitahukan semuanya kepada Syah setelah ia sadar. Dan saat Syah sadar tiba-tiba Khaisa memeluk Syah sambil menangis dan berkata “Syah, apakah ini kamu, kenapa kamu datang setelah semuanya telah terjadi? Aku sudah menunggu selama 13 tahun, tapi kamu juga nggak pernah kembali, dan akhirnya aku memutuskan untuk bertunangan dengan lelaki lain. Syah pun terkejut mendengar hal itu, “apa, kamu adalah Khaisa, terimakasih ya Allah, engkau telah mengabulkan doa ku ini, aku datang kemari bukan untuk bekerja, tapi untuk mencarimu Khaisa, aku dah mencarimu dengan apapun tetapi tidak bertemu juga, namun kini akhirnya kamu datang dan memelukku, ini adalah kebahagiaan yang pernah ada dalam hidupku, aku sudah menjaga kalung itu dan aku sudah menjaga hidupku untuk mu, tetapi aku tidak bisa mendampingimu Khaisa, karena aku tidak akan lama lagi di dunia ini, simpanlah kalung itu untuk kita, ini akan jadi pertemuan pertama dan terakhir dalam hidupku dan hidupmu, jagalah dirimu baik-baik Khaisa, kesetiaanku hanya untukmu ” ucap Syah dalam sakitnya. Dan sesaat setelah itu akhirnya Syah menghembuskan nafas terakhirnya, dan atas kekecewaan itu Khaisa pun berjalan menaiki puncak rumah sakit dan Khaisa pun melompat sambil berkata “ Aku hidup hanya untukmu dan matimu hanya untukmu, kesetiaanku menemani kepergianmu”. 

Selasa, 06 Mei 2014

Tiga Wanita Perusak Alam ( Boneng, Caplang dan Sipit)

      Tepat pukul 08.00 wib semua mahasiswa memasuki ruangan untuk melakukan perkuliahan, suasana yang indah pada salah satu lokal. Indah karena dosen yang di harapkan tidak mengajar akhirnya tidak bisa hadir berhubung kakek beliau meninggal  karena overdosis memakai obat-obatan untuk menjadi lelaki perkasa. Para mahasiswa yang berada di lokal itu pun harus belajar berkelompok, karena jika tidak melakukan hal ini maka mahasiswa  akan di berikan nilai buruk oleh dosen tersebut. Kelompok-kelompok pun mulai di bentuk, satu kelompok terdiri dari tiga orang. Ada sebuah kelompok yang paling menarik, yaitu si boneng, si caplang  dan si sipit. Si boneng bernama Aenus, si caplang bernama Riyun, dan si sipit bernama Uli. Mereka selalu bertiga kemanapun mereka ingin, duduk selalu berdekatan. Mereka menjalin persahabatan yang sangat erat, mereka selalu ada dalam suka dan dukanya dunia ini. Kemudian diskusi pun di lanjutkan, dengan di pimpin oleh ketua yang berketurunan india, dengan gaya rambut yang selalu menawan bernama Zhan. Dia adalah seorang lelaki yang tegas, dan lelaki yang tidak pernah menyerah dengan kisah cintanya. Diskusi pun berjalan lancar, hingga salah satu kelompok berdebat dengan kelompok si gendut, si rabun dan si kurus yang di singkat dengan BCS (boneng, caplang dan sipit). Aenus “ eh, kalau mau tanya yang bagus pertanyaannya, jangan kayak pertanyaan anak-anak, bodoh banget sih ”. Salah seorang dari kelompok pun menjawab “ memanglah mulutmu itu gak bisa di jaga, kayak pantat ayam aja, apa waktu ibu mu hamil selalu ngidam pantat ayam ya?” (semua mahasiswa pun tertawa dengan besar). Suasana lokal pun menjadi riuh, akhirnya Aenus marah dan mendatangi orang yang melecehkannya. Tapi, Zhan dengan gaya rambut yang menawan datang untuk menyelamatkannya. “heii, apa yang sedang kamu lakukan Nus, jangan emosi! Santai …. santai… ok! “ Tapi Aenus tidak mau mendengarkan kata-kata Zhan, dan terus mendekati orang yang melecehkannya. Akhirnya Zhan marah, “heiii, boneng sialan, kau gak bisa di bilangin ya, sekarang ku bilang kau duduk atau kau keluar dari ruangan ini!” Akhirnya keanggunan dari seorang Zhan pun tidak terlihat lagi pada saat dia marah. Aenus pun takut melihat Zhan kalau sudah seperti itu, akhirnya Aenus duduk di tempatnya. Zhan pun memulai lagi diskusinya, dan akhirnya diskusi dapat berjalan dengan lancar dan terkendali. Setelah diskusi di laksanakan, semua mahasiswa keluar ruangan untuk istirahat. Dan seperti yang terlihat biasanya, Aenus, Riyun dan Uli selalu bersama kemanapun mereka pergi. Di sisi lain, teman-teman dari mereka sedang membicarakan mereka. “kenapa sih mereka seperti itu, selalu memperbesar masalah orang lain, gak pernah mau melihat kesalahan diri sendiri lagi, ihh.. jijik banget aku liatnya” kata Seili. Seili adalah orang yang telah di lecehkan oleh Aenus di dalam diskusi tadi. “yaudah, Seil.. memang seperti itu dari lahirnya, aku juga benci banget liatnya, rasanya pengen ku …eemmmm!! geram kali aku liatnya. “kata teman lainnya. Kemudian datanglah seorang pemuda tampan yang bernama Hasyara untuk membantu memecahkan masalah mereka. “teman-teman, dia juga teman kita. Walaupun mereka itu busuk dan buruk, yang selalu meremehkan orang lain dia juga manusia. Bukan kalian aja yang seperti itu, aku dulu juga seperti itu, apakah kalian mau dengar semua kisahku yang pernah di lecehkan sama dia?” kata Hasyara. “apa Ra, urusan pribadimu juga di campuri oleh mereka, manusia macam apa lah mereka itu, baru kali ini aku liat seperti mereka-mereka itu, kalau kamu tidak keberatan kami siap mendengarkannya Ra”, jawab Seili dan teman-teman yang lainnya. Kemudian Hasyara membuka sebuah buku yang di tulisnya tentang kisah cintanya dengan kekasihnya, dan Hasyara pun menceritakan ceritanya. “jadi seperti ini ceritanya, …
            “ Sewaktu aku kuliah di sini, aku menyukai seorang gadis, dan kalian pun tau siapa dia. Walaupun saat itu banyak wanita yang suka sama ku, tetapi dia tetap pilihan hatiku (sambil tertawa). Saat itu aku mulai memandang semua di antara kalian, dan ada beberapa orang yang terlihat sepertinya dia adalah orang-orang yang selalu membuat masalah. Pada saat itu aku sedang mendekati kekasihku, tetapi ada beberapa orang yang selalu membuatku kepribadian ku rusak, yaitu tiga orang itu. si boneng, si caplang  dan si sipit. Pada saat itu aku sedang berdekatan dengan kekasihku, kami hanya berdekatan saja tanpa apa pun. Tetapi setelah itu teman-teman kita melihatku seperti melihat musuh. Aku bingung kenapa mereka semua berubah seperti ini. Aku gak tau kesalahan apa yang ku perbuat hingga seperti ini, tapi akhirnya aku mengetahui bahwa merekalah yang membuat fitnah ini kepada kami. Bukan hanya mereka, tetapi bahkan teman dekatku sekalipun memfitnah ku seperti itu. Teman-teman yang terbaik menurutku, yang selalu bersamaku pun menceritakan keburukan ku, padahal itu tidak pernah terjadi. Aku pun selalu sabar untuk menangani masalah ini. Kami selalu di lakukan seperti ini sama mereka, aku bingung harus berbuat apa. Kami pun terus menjalani hubungan kami, walaupun banyak cercaan dari kami, dan hati kekasihku selalu tersakiti aku selalu sabar. Hingga pada saat ini juga mereka seperti itu kepada kami, bahkan aku dan kekasihku sudah putus, mereka juga tetap seperti itu, hufft… itu lah cerita singkat ku frend..”. Kemudian Seili pun menjawab, “ ya sudah Ra, suatu saat nanti mereka akan merasakan apa yang pernah mereka perbuat”.  Mereka pun bercerita tentang masalah-masalah mereka. Tanpa di sadari bahwa waktu istirahat pun habis, dan para mahasiswa kembali melanjutkan perkuliahan mereka. Hingga waktu kuliah habis, dan akhirnya semuanya kembali ke rumahnya masing-masing.
            Di perjalanan, Riyun mengendarai sepeda motor bersama Aenus dan Uli. Sebelum mereka pulang ke rumahnya masing-masing, mereka seperti biasanya singgah di rumah Uli. Di rumah itu mereka sering menceritakan masalah-masalah orang lain dan kemudian mengatakannya kepada teman-teman mereka. Dan malam pun mulai tiba, akhirnya Aenus dan Riyun pun pulang ke rumahnya mereka masing-masing. Mereka adalah mahasiswa yang tidak terlalu pintar, tapi terkadang merasa pintar.
            Mereka bertiga memiliki hobi yang sama, yaitu hobi dalam menceritakan masalah-masalah orang lain. Hingga pada suatu ketika, Riyun sedang berjalan di depan kampus dan melihat seorang lelaki di pinggir jalan sedang membeli bunga. Riyun terpana, dan terus memandangi lelaki itu hingga lelaki itu akhirnya pergi menggunakan mobilnya. Dan tiba-tiba datang lah kedua temannya, “heii, apa yang kau lihat?, kayaknya ada yang sedang jatuh cinta ini” tanya kedua temannya. “ah, kalian bisa aja, gak ada apa-apa kog, aku Cuma lihat malaikat lewat di depan mataku” jawab Riyun. Akhirnya sejak kejadian itu, Riyun terus terbayang-bayang wajah lelaki itu. Riyun terus mengingatnya hingga dia sedang mengerjakan tugas rumahnya, dan akhirnya karena terus mengingat lelaki itu akhirnya dia menghentikan tugasnya. Dan mulai berkhayal tentang lelaki itu” andai aku bisa memiliki dia, apa yang akan di katakan teman-temanku di kampus, wah dan andai saja aku bisa menikah dengannya, rasanya indah banget ini dunia.. hummppp…”(sambil tertidur). Karena terlalu lelap tidur akhirnya Riyun terlambat bangun, ketika dia terbangun, waktu perkuliahan 10 menit lagi akan di mulai. Kemudian riyun pun sarapan tetapi tidak sempat mandi. Riyun lansung berpakain dan pergi ke kampus. Tetapi ketika di perjalanan, Riyun dengan tergesa-gesa hingga tertabrak mobil seseorang. Jelas pada saat itu Riyun lah yang salah, tetapi itu lah Riyun selalu ingin benar dan orang lain salah. Dia mendatangi mobil itu dan berkata “eeii, keluar kau… di mana sih matamu, masak kau gak liat aku?”, akhirnya sang pengandara mobil pun keluar, dan tanpa-tanpa di sangka-sangka dia adalah lelaki yang terus terbayang dalam pikiran Riyun, dan lelaki itu melihat Riyun dan mengatakan “mbak ini gimana sih, kan mbak yang salah tidak liat jalan, masak sih saya sih yang harus di salahkan?”. Riyun pun tidak sanggup berkata apa-apa lagi, kecuali mengatakan “ maafkan saya, saya yang salah”. Dan Riyun pun pergi dengan tangan yang terluka, tetapi dengan perasaan bahagia. Dan Riyun pun menceritakan kejadian itu pada kedua temannya. Sejak saat itu Riyun selalu senang dan bahagia.
            Perkuliahan pun di lanjutkan dengan tinjauan lapangan, pada saat itu dosen membiarkan para mahasiswanya membacawa pasangannya. Dan terlihat wajah yang penuh dengan kejahatan di wajah si boneng, si caplang  dan si sipit. Mereka tidak pernah senang ketika ada teman-temannya senang. Tinjauan pun di lanjutkan, ada beberapa orang mahasiswanya yang membawa pasangannya, salah satunya adalah Wida, dia membawa pasangannya untuk membuat semangat wida. Dan terlihat dari kejauhan, dengan tatapan yang tajam ketiga orang yaitu Aenus, Riyun dan Uli selalu memandangi Wida. Wida terlihat biasa-biasa saja karena tidak terlalu memperdulikan mereka. Bukan hanya Wida yang mereka lihat, tetapi ada beberapa pasangan yang mereka tidak sukai. Termasuk hasyara dan kekasihnya. Pada saat itu, pasangan Wida merasa aneh, karena selalu di lihat-lihat terus. “itu orang-orang kenapa ya?, apa pada suka sama gue semua, hufft.. susah banget ya jadi orang ganteng, tapi untunglah pacar ku ini jauh lebih cantik dari pada mereka, kalau gak, udah gue sikat semuanya” terucap dengan pelan oleh pasangan Wida. Semua mahasiswa pun mulai melakukan tugasnya hingga selesai. Setelah tugas selesai  seluruh mahasiswa pun mengumpulkan tugas mereka, tapi ketiga orang si boneng, si caplang  dan si sipit tidak mengumpulkan tugas , alasanna karena tidak tau mau membuat hal apa. Tetapi salah satu dari mereka yaitu aenus ataupun si boneng terlihat seperti mendekati dosen, dia mengatakan “ pak, maafin saya ya… saya sedang sakit hari ini, apakah boleh saya kerjain tugas ini di rumah bapak? Ada istri bapak nggak di rumah nanti malam?”. Dosen terkejut melihat perkataan dari aenus ini, dengan marah dosen mengatakan”apa! Kamu ini apa-apaan sih, saya itu punya itu istri dan saya cinta istri dan anak saya, tapi kamu boleh deh pergi kerumah bapak, karena nanti sore saya ngantar istri dan anak-anak ke rumah mertua saya..(sambil tertawa)”. Akhirnya sore pun tiba, dan pak dosen pun mengantar istri beserta anak-anaknya, setelah mengantar istri dan anaknya, pak dosen menghubungi Aenus untuk janji yang sudah di katakan tadi. Tetapi ada yang aneh dari pak dosen, dia berkata “ Nus, kamu datang sekarang aja ya, karena nanti malam saya ada tugas keluar”,Aenus tidak tau bahwa si sipit ataupun Uli menelpon pak dosen untuk janjian nanti malam di Hotel. Dan Aenus pun menjawab” hmmm… udah gak tahan lagi ya pengen jumpa sama saya pak?, oke deh pak saya kesana sekarang sama pacar saya, tapi setelah itu pacar saya lansung pulang kog..” dan Aenus pun pergi ke rumah dosen itu, dan mengerjakan tugasnya secara bersama-sama. Tidak terasa sudah 1 jam berlalu, akhirnya Aenus menunjukkan tingkah laku yang menggoda pak dosen, awalnya pak dosen berpura-pura untuk menolak, tapi akhirnya pak dosen mengangkat Aenus ke dalam kamar pak dosen. Setelah selesai dari itu, Aenus pun kembali di jemput dengan pacarnya. Dan Aenus pun melakukan hal ini ke pacarnya kembali di rumah pacarnya. Tapi ketika mereka melakukan hal itu, pacar Aenus terlihat gelisah, dan kelihatan ada yang aneh di wajah pacar Aenus, dan dia pun berkata “ dek, kayaknya ada yang beda lah dari adek, biasanya nggak kayak gini lah punya adek, apa yang udah adek lakukan sama dosen tadi?”. Aenus pun terkejut dan mengatakan” apa, kami nggak ada ngelakuin apapun bang, sumpah! Adek hanya di bantu kerjain tugas sama bapak itu tadi”. Pacar Aenus pun pergi ke rumah dosen bersama Aenus, dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. “hei, apa yang kalian lakukan tadi selain ngerjain tugas tadi?”, tanya pacar Aenus. Dengan santai pak dosen menjawab” banyak banget, kami juga sempat tidur tadi sebentar, ya bareng-bareng  setengah jam aja, tapi tenang aja saya udah puas kog, dan bukan saya yang minta tapi pacarmu aja tu yang kegatelan, dia mau nilai A dari saya, yaudah nanti saya kasih D karena kamu udah ngelabrak saya seperti ini”. Dengan sangat terkejut Aenus pun menjawab,”apa, tolong pak jangan, pliss…  dan Aenus pun memarahi pacarnya,”ihh, kamu ini apaan sih, kamu tu nggak layak ngelakukan ini sama ku, ah… kamu tu selalu buat aku seperti ini”. Akhirnya mereka pun pulang, dan Aenus di antar lansung ke rumahnya.
            Di sisi lain, malam pun telah tiba. Janji yang di buat oleh Uli akhirnya di lakukan. Mereka berdua pun (pak dosen dan Uli) pergi ke hotel yang tidak terlalu mewah. Tetapi sebelum mereka pergi ke hotel, mereka terlebih dahulu makan malam di salah satu restoran termewah di kota ini. Kemudian mereka pun makan berdua sambil bercanda-canda. Mereka terlihat seperti suami istri. Sang dosen pun penuh percaya mengatakan “ nanti, sayang mau berapa menit saya hajar? Hehehe…. biar saya persiapkan dari sekarang”. Dan Uli pun menjawab, “ihhh bapak, semampu bapak aja, kalau bapak tahan semalamn juga makin bagus”. Waktu pun terus berjalan, pada saat mereka makan malam, tanpa di sadari bahwa mereka terlihat oleh Seili yang sedang makan malam juga bersama pacarnya. “hmmm…. sedang apa mereka berdua di sana, aku curiga sama mereka sayang…” kata Uli. “kamu ini macem nggak tau aja, ya sudah pasti lah ujung-ujungnya juga pasti tidur” jawab pacar Seili. Malam pun semakin larut dan akhirnya Uli dan dosen pergi ke hotel untuk menginap. Dan kembali dari belakang Seili dan pacarnya mengikuti mereka, dan dengan terkejut Seili melihat mereka berhenti di Hotel. “wah, bener yang kamu bilangin yang, aku ambil fotonya ahh…”. Kemudian Seili pun mengambil foto mereka berdua untuk menjadi dokumentasi buruk si sipit atau si Uli. Setelah itu Seili pun pulang bersama pacarnya. Keesokan harinya, perkuliahan pun di lakukanseperti biasanya, tetapi si kurus dan si gendut tidak hadir. Riyun terus menghubungi mereka berdua tetapi juga tetap tidak bisa. Riyun pun belajar sendiri tanpa mereka, dan Riyun lebih banyak diam dari pada berbicara. Dengan tingkahnya seperti itu, salah satu dari mahasiswa menyapa Riyun “ hai riyun, kenapa hari ini diam-diam aja, kenapa dengan mulutnya, kebanyakan tidur sama laki-laki lain ya, hahahaha”. Riyun hanya bisa diam melihat tingkah laku temannya itu. Setelah selesai perkuliahan, Riyun mengunjungi rumah kedua temannya, rumah yang pertama di kunjungi adalah rumah Uli. Tetapi Uli tidak berada di rumah, Riyun pun bingung harus mencari Uli. Lalu, Riyun pun pergi kerumah Aenus, ketika sampai di rumah Aenus, ternyata Aenus sedang sakit. “ya ampun Nus, kenapa kamu nggak bilang aku kalau kamu sedang sakit? aku kan bisa jagain kamu”. Aenus menjawab, “aku gak apa-apa kog, Cuma sakit biasa aja ini”. Kemudian Riyun pun menghibur Aenus agar hatinya sedikit lebih tenang.
            Uli yang sempat hilang tiba-tiba muncul di hadapan kedua temannya itu. “hei Uli, kamu kemana aja, kog nggak ada nampak seharian ini”, tanya temannya.“aa..ku..a..ku nggak kemana-kemana kog, biasa lah anak muda, jadi sesekali harus ada refreshingnya”, jawab Uli. Mereka pun bercerita-cerita tentang hal-hal yang tidak perlu di katakan. Kemudian di esok harinya, mereka bertemu dengan Wida dan mengajak Wida untuk makan di kantin. “oia Wida, kamu enak ya punya pacar pengertian, kalian cocok banget lah kalau berdua kami liat, kamu pasangan yang romantis kami liat” kata Aenus. Wida tidak tau bahwa di belakang itu mereka mencela perbuatan Wida, sampai akhirnya semuanya terbongkar, dan masalah itu terdengar Wida dari temannya yang mengatakan” Wid, mereka bertiga itu perusak alam, jangan terlalu percaya sama mereka, dan jangan mengatakan hal-hal pribadimu dengan mereka, kamu nggak tau kalau mereka itu melecehkan mu di belakang mu, mereka bilang kalau kamu tu seperti perempuan murahan yang nggak ada harga diri, mau aja di pegangin sama cowoknya”. Wida pun marah “apa, kurang ajar banget tu orang-orang… awas aja kalian semua ya boneng,caplang  dan si sipit berengsek”. Dan hal ini pun di ceritakan Wida kepada pacarnya yang bernama Ray. Ketiga orang ini yaitu Aenus, Riyun dan Uli merupakan tiga wanita perusak alam yang sering kali mengurusi dan membesarkan masalah orang lain, dan tidak pernah mau melihat kesalahan diri sendiri. Dari masalah ini akhirnya Wida pun memanggil Ray dan Hasyara untuk bekerja sama menghancurkan tiga wanita perusak alam ini. Dan Wida pun menyusun semua rencana di bantu oleh Hasyara dan Ray. “aku ingin kita selesaikan mereka semua mas bro” kata Wida. Akhirnya Hasyara dan Ray pun sepakat dengan rencananya.
            Setelah itu, pada siang hari dengan terik matahari yang panas. Riyun terlihat sedang membeli bunga, tidak tau alasannya karena apa dia membeli bunga itu. Tiba-tiba terlihat mobil berhenti di toko itu, dan seorang lelaki turun dari mobilnya. Dan ternyata alasannya adalah Riyun bukan membeli bunga, tetapi sedang menunggu lelaki itu. Dan waktu yang di tunggu-tunggu oleh Riyun akhirnya pun tiba. “hai… kamu sering membeli bunga di sini?” tanya Riyun. “hai juga, bukannya kamu yang waktu itu nabrak mobil saya,ya saya sering membeli bunga di sini untuk saya berikan ke pemakaman ibu saya, oia saya minta maaf ya soal waktu itu” jawab lelaki itu. Riyun pun mengatakan” seharusnya saya yang minta maaf kepada kamu, oia perkenalkan nama saya Riyun, kalau kamu siapa?”. “Nama saya adalah Neilan”, jawab lelaki yang bernama Neilan itu. Sejak pertemuan itu, hubungan mereka semakin dekat, hingga pada suatu malam, Neilan mengundang Riyun untuk makan malam, makan di suatu restaurant ternama di kota itu. Dan tanpa berlama-lama akhirnya tawaran itu lansung di terima oleh Riyun. Neilan pun pergi untuk menjemput Riyun di rumahnya, dengan sangat terkejut teman-teman Riyun saat melihat Riyun pergi bersama lelaki dengan mengendarai mobilnya. Dan sampailah mereka berdua di restauran itu, mereka berbicara tentang hubungan pribadi mereka. “Yun, apakah kamu sudah mempunyai seorang kekasih?” tanya Neilan. Dengan santai Riyun menjawab “sebenarnya ada, tetapi dia tidak seperti dulu lagi, dia selalu menyakiti hatiku, dia melakukan sesuka hatinya terhadapku, aku sangat sedih dengan semua ini Lan”. Neilan pun terdiam sejenak mendengarkan semua cerita dari Riyun. Sejak saat itu hubungan mereka semakin dekat, dan Neilan terus membuat Riyun tersenyum hingga akhirnya Neilan membawa Riyun ke suatu tempat yang indah, yaitu laut yang indah dengan suasananya yang tenang dan damai. Dengan duduk di pondok yang di bawahnya lautan, Neilan mengungkapkan seluruh isi hatinya” Riyun, kita kenal hanya beberapa saat, tapi entah apa yang sedang ku rasakan, aku selalu bahagia saat bersamamu, aku selalu merasakan suka dari pada dukanya denganmu. Riyun, mau kah menjadi kekasihku?”. Riyun pun menjawabnya,”apa… Neilan… kamu tidak bercanda kan? Apakah ini semua benar, apakah kau benar-benar mencintaiku Neilan?(dengan bersedih)”. Lalu Neilan pun berkata” iya Riyun, aku telah jatuh cinta kepadamu, maafkan aku jika perasaan ini salah terhadapmu, aku sungguh mencintaimu Riyun”(dengan menundukkan kepalanya). Akhirnya Riyun pun dengan mengangkat dagu Neilan, kemudian berkata “ Neilan, aku juga telah jatuh cinta padamu, maafkan aku ya, aku tidak bisa menahan dan melawan semua perasaan ini, aku mau menjadi kekasihmu”. Dan dengan ungkapan seperti itu Neilan pun tersenyum bahagia. Akhirnya mereka berdua pun resmi menjadi sepasang kekasih. Tetapi Riyun tidak mengetahui siapa sebenarnya Neilan. Saat pertama kali Riyun melihat Neilan, Neilan merupakan teman dekat Hasyara dan di perkenalkan dengan Ray. Ternyata semua ini adalah skenario dari Hasyara dan Ray. Riyun telah terjebak dalam perangkap berdua. Neilan melakukan hal ini karena dia berhutang budi kepada Hasyara yang pernah menyelamatkan hidupnya.
            Seiring waktu berjalan, tugas Neilan pun bukan berhenti di Riyun saja. Tetapi juga di Aenus dan Uli. Tepat pada waktu itu di hari sabtu, pada hari akhir perkuliahan, Wida mendatangi mereka bertiga, yaitu Aenus, Riyun dan Uli. Wida datang bersama kelompoknya untuk menyelesaikan masalah yang pernah di buat oleh mereka bertiga.“hei kalian, apa yang kalian-kalian katakan samaku dengan pacarku, kalian itu munafik banget sih, mulut itu nggak bisa di jaga ya. Setan kalian semua”. Kemudian Aenus atau si boneng pun menjawab “ apa-apan ne Da, apa yang udah terjadi, kami sama sekali nggak tau”. Dan pada saat itu terjadi pertengkaran yang sangat hebat, dan dengan kemarahan Wida, dia lansung menampar Aenus yang sudah melecehkan dirinya. Dan mereka bertiga pun membalas perlakuan Wida, dan Wida pun menyerang mereka bertiga bersama kelompoknya. Suasana pun jadi riuh tidak terkendali, hingga tiba-tiba datang Zhan untuk memisahkan pertengkaran itu, tetapi Zhan tidak sanggup untuk menghentikan pertengkaran itu, dan akhirnya Zhan di bantu oleh pemuda tampan yaitu Hasyara. Hingga beberapa saat, pertengkaran pun di damaikan. Dan kemudian di panggil lah kelompok dari Riyun dan Wida untuk di selesaikan secara bersama-bersama. Dan hal itu lansung di pimpin oleh Zhan. Akhirnya tanpa di sadari, Seili tiba-tiba mengungkap kejadian yang pernah di lihatnya, bahwa Uli pernah bersama dosen mereka sedang makan di restauran dan menginap di hotel. Dan Seili dengan menunjukkan foto-foto Uli kemudian berkata“ hei, apa kalian tau si sipit ini, dia pernah bersama dosen kita sedang makan di restoran dan akhirnya menginap di hotel, dia ini wanita perusak alam, gara-gara dia kita semua jadi terpecah-pecah, persahabatan kita hancur hanya karena mulutnya yang seperti pantat ayam”. Suasana sejenak terdiam terpana, seolah-olah tidak percaya akan hal ini. Dan Riyun pun tidak percaya akan hal ini pernah di lakukan oleh Uli. Pada saat itu, Aenus menunjukkan wajah ketakutan, karena dia juga tidur bersama dosen itu. Dan kemudian Zhan selaku pimpinan lansung menghadap atasan untuk memberitahukan hal ini. Dan kemudian dosen itu pun di panggil dan di selesaikan seluruh masalahnya. Akhirnya dosen tersebut di pecat, dan Uli dikeluarkan dari kampus. Riyun dengan bersedih berkata”aku nggak nyangka semua ini kau lakukan Li, cukup sampai disini persahabatan kita”. Kemudian Uli menjawab” apa kau bilang, kau bukan membantuku tapi kau malah menghianatiku Yun, oke kalau gitu, lihat suatu saat nanti”. Masalah Wida dan Riyun pun terabaikan, dan Wida lansung pergi sambil mengatakan pada Riyun “ awas lho, bakalan hancur gue buat!”.  Dan sejak saat itu persahabatan antara si boneng, si caplang  dan si sipit mulai terpecah, karena masalah–masalah yang datang menerpa mereka.
            Di sisi lain, Uli melakukan niat buruknya, yaitu mendekati kekasih Riyun yang sekarang. Padahal hal itu akan di lakukan oleh Neilan, tapi berkat masalah ini, tugas Neilan semakin mudah. Dan hingga di suatu malam, Uli pergi ke swalayan untuk membeli makanan dan dengan tidak sengaja Uli berjumpa dengan Neilan yang pada saat itu juga akan membeli makanan. Akhirnya mereka berdua pun bicara-bicara, hingga Neilan mengajak Uli pergi ke suatu kafe agar pembicaraannya lebih tenang. Dan sampailah di cafe itu, kafe yang di arungi suara musik-musik yang indah. “kamu suka lagu ini Uli?, oiya dengar-dengar kamu di keluarkan dari kampus ya? Kenapa?(pura-pura tidak tau)”. Uli pun menjawab, “aku suka” ketika mau mengatakan alasannya, tiba-tiba Neilan pun menyentuh bibir Uli seraya berkata”ssssttt… aku tau kog, aku juga sedih mendengarkan hal itu. Tapi aku mengerti perasaanmu, kau juga melakukan hal itu karena perasaan terpaksa, bukan? Kau sebenarnya baik, selalu mengatakan yang sebenarnya baik buat orang lain, tapi orang lain tidak bisa menerimanya, aku paham dengan semuanya. Jangan bersedih lagi ya, masih ada orang yang bisa menerima kamu apa adanya..(tersenyum sambil mengusap air mata Uli). Sebenarnya Neilan tidak pernah berkata-kata seperti ini, Neilan merupakan orang yang tampan tetapi tidak mampu berkata-kata hingga membuat wanita luluh, tetapi sejak dia mengenal Hasyara, Neilan paham dengan perlakuan Hasyara dan mengerti bagaimana caranya memahami perasaan wanita. Kemudian, dari pembicaraan itu sepertinya Uli mulai luluh pada Neilan, padahal sebenarnya Uli ingin bermain perasaan ke Neilan tetapi sepertinya Uli akan jatuh cinta. Lalu Neilan mengantar pulang, dan lansung pergi ke tempat Riyun yang sudah menunggu kedatangannya. Dan Neilan membawa Riyun ke suatu tempat romantis yaitu di tepi pantai dengan pemandangan yang indah serta anginnya yang sejuk. Di tempat itu lah Neilan memulai semuanya, dengan cara yang sudah di ajarkan oleh Hasyara. Akhirnya Neilan bisa menumbuhkan hasrat Riyun untuk saling berhubungan dengan Neilan. Akhirnya tanpa di sadari Neilan, tiba-tiba Riyum mencium Neilan. Dan malam yang indah pada saat itu bagi Riyun, tidak buat Neilan. Semakin terbawa suasana akhirnya mereka berdua mencari penginapan, dan penginapan pun di temukan. Dan mereka berdua mengahabiskan malam yang penuh dengan bintang di dalam sebuah kamar yang hanya beralaskan kasur.
            Waktu terus berjalan, Riyun semakin mencintai Neilan. Tetapi tiba-tiba kekasih lama Riyun datang dan memohon maaf kepada Riyun dengan segala perbuatan yang pernah menyakitinya. Riyun pun bingung dengan hal ini, di satu sisi dia sangat mencintai Neilan, tapi di sisi lain Riyun juga masih mencintai kekasih lamanya ini. Riyun bingung harus memilih siapa. Kemudian Riyun pun memberikan kesempatan kedua pada kekasih lamanya yang bernama Antar. Riyun menjadi wanita primadona pada saat itu, di siang hari dia bersama Antar, dan di malam harinya bersama Neilan. Seiring berjalannya waktu, hubungan Neilan dan Riyun agak menjauh. Neilan memahami hal ini, dan tau jika Riyun sering bersama Antar. Tetapi di sisi lain, Neilan tetap menjalankan  tugasnya untuk mendekati Uli, dan Neilan melakukan hal yang sama pada Uli dengan yang pernah di lakukannya oleh Riyun yaitu membawa Uli ke semua tempat-tempat indah, dan hingga akhirnya tugas Neilan pun berhasil. Akhirnya tanpa di sadari Uli, akhirnya dia jatuh cinta pada Neilan. “Lan, aku merasakan yang aneh saat ku bersamamu, aku terasa terlahir kembali, apa yang sedang ku rasakan saat ini, apa aku jatuh cinta padamu, Lan?”. Neilan pun menjawab,” apa Uli, kamu… kamu.. kenapa bisa seperti ini, aku juga nggak tau perasaan apa ini Li, kamu wanita yang paling beda yang pernah ku kenal (dengan kegelisahannya).” Uli pun bertanya “kamu tau kan sekarang Riyun sedang dekat lagi dengan Antar, apakah kamu akan tetap bersama dia? Apakah kamu bisa mencintai dia seperti ini?”. Dengan bersedih Neilan pun menjawab” sebenarnya aku ingin melupakan dia, tapi aku tidak tau siapa penggantinya, mungkin satu-satunya orang yang bisa menggantikan dia adalah kamu Uli, apakah kamu menerima ku yang hina ini? Apa kau mau dengan lelaki seperti ku ini?”. “Lan, semua manusia pernah berbuat salah seperti yang kamu bilang ke aku, aku terima kamu dengan segala kekuranganmu, dan kamu juga harus siap menerima segala kekuaranganku, ya?”, kata Uli. Akhirnya pun Neilan menerima hal itu, terlihat mudah bagi Neilan untuk meluluhkan hati wanita seperti Uli.
            Disisi lain, pada saat Riyun dan Uli sedang bahagia. Aenus ternyata juga sedang dekat dengan seorang lelaki. Padahal ini juga termasuk tugas Neilan, tapi sepertinya ini akan sulit bagi Neilan. Aenus dekat dengan salah satu lelaki yang terbilang agak tua. Karena lelaki itu berumur sekita 40 tahun. Aenus tidak mengetahui bahwa lelaki yang sedang di dekatinya itu sudah beristri. Hingga pada suatu malam, lelaki itu membawa Aenus kerumahnya pada saat istrinya sedang ada rapat di kantor. Lelaki itu tidak tau bahwa rapat tidak berjalan lama, akhirnya istrinya pulang. Pada saat dia pulang, dia melihat mobil suaminya, dan ada sepatu wanita di depan rumah. Kemudian sang istri lelaki itu pun membuka pintu dengan kunci yang biasa di bawanya, setelah masuk dalam rumah, secara diam-diam istri melihat ke jendela dan melihat suaminya sedang berhubungan dengan Aenus, dan sang istri bukan mendobrak pintu melainkan mengambil videonya dengan kamera handphone yang di milikinya. Setelah itu sang istri pun keluar dan pergi dari rumah itu untuk meninggalkan suaminya dan lansung menelpon suaminya” mas, ceraikan aku sekarang, terima kasih atas apa yang telah kamu berikan selama ini”.  Sang suami pun terkejut dan akhirnya memenuhi permintaan sang istri karena pada saat itu lelaki itu mempunyai dua wanita simpanan termasuk Aenus. Dan pada malam itu juga, sang istri tadi lansung mengunggah video itu ke youtube dan berkata “matilah kau wahai wanita jahanam!”. Keesokan harinya, teman Hasyara yaitu Dajjal sedang memakai internet, dan temannya ini agak usil karena sering membuka youtube, tetapi membuka video-video porno. Dan dengan tidak sengaja Dajjal melihat seperti wajah Aenus sedang bersama lelaki dengan tidak berpakaian. Kemudian dengan penuh penasaran Dajjal melihatnya “ apa, ini bukannya si boneng, waduh, kenapa dia ada di sini”. Kemudian Dajjal pun mengunduh video ini dan menunjukkan ke teman-temannya. Dan akhirnya Aenus pun di panggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, awalnya dia tidak mengaku bahwa itu adalah dia, tetapi karena bukti-bukti yang sudah jelas akhirnya dia mengakui perbuatannya. Dan di hari itu juga, Aenus di keluarkan dari kampus. Dan penderitaan Aenus bukan pada saat itu juga. Dia tiba-tiba terserang penyakit demam, dan lansung di larikan ke rumah sakit. Kemudian dokter pun mengambil darahnya untuk di periksa, dan hasilnya yang mengejutkan, dokter memvonis Aenus terkena HIV AIDS, dan juga memvonis hidupnya hanya beberapa bulan saja.
            Tiga bulan telah berlalu, Riyun ternyata kembali mencintai Antar dengan sepenuh hati dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Neilan, dan menikah dengan Antar. Dan pada saat yang bersamaan Uli juga memutuskan untuk menikah dengan Neilan. Dan di sisi lainnya pada saat kedua temannya bahagia, kondisi Aenus semakin buruk, tubuhnya pun semakin kurus dan lemah, hingga akhirnya Aenus tidak mampu lagi bertahan. Dan akhirnya Aenus menghembuskan nafas terakhirnya. Kemudian kabar telah tiadanya Aenus terdengar oleh Uli dan dan Riyun yang segera melihat Aenus ke rumah sakit. Mereka berdua pun menangis dan tidak menyangka hal ini akan terjadi pada Aenus, kesedihan yang teramat dalam terjadi pada saat itu. Tetapi itu lah kehidupan, terlahir dan akhirnya tiada. Dan dengan ketiadaan mereka berdua, akhirnya Riyun memundurkan diri dari perkuliahan dan memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan Antar.
            Kemudian, setelah kejadian itu Riyun dan Antar pun menentukan hari pernikahannya. Sama halnya dengan yang di lakukan oleh Uli dan Neilan. Neilan tidak pernah mengenalkan Uli pada orang tuanya, karena Neilan hanya hidup sendiri. Dan tibalah hari itu, Uli dan Riyun menggelar pernikahannya di hari yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Riyun bahagia mendapatkan cintanya yang telah lama hilang dan juga bahagia melihat Uli mendapatkan seseorang yang baik seperti Neilan. Dan pernikahanpun di mulai, dari pernikahan Riyun terlihat suasana yang damai dan penuh dengan hikmat. Dan pada saat Antar mengatakan “ saya terima nikahnya Riyun ….” tiba-tiba ada yang aneh terjadi pada aneh pada Riyun, Riyun tiba-tiba mual-mual dan muntah, dan mengaku sangat pusing. Semua orang terkejut akan hal ini, orang tua Riyun mempertanyakan soal ini, dan pernikahan di berhentikan sejenak. Dan ayah Riyun, menarik tangan Antar dan membawanya kedapur. “ apa yang udah kalian lakukan Antar? jujur sama saya.” Tanya ayah Riyun. Dengan resah Antar menjawab” kami tidak pernah melakukan apa-apa pak, sumpah. Kami berpacaran secara baik-baik.” Kemudian pernikahan pun di batalkan, pada saat itu orang tua Riyun sangat malu akan hal ini, dan Antar pun membawa Riyun ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dan hasil yang tidak di harapkan pun muncul, Riyun telah hamil tiga bulan. Sebenarnya Riyun telah mengetahui hal itu, maka nya dia selalu mengajak Antar untuk lansung menikah dan memutuskan berhenti kuliah. “Anak siapa ini yang kamu kandung ini, kapan dan kenapa kamu lakukan hal ini(dengan kemarahan Antar)”. Kemudian Riyun pun menjawab” maafin aku Ntar, jujur aku melakukan hal ini dengan seseorang yang akan jadi suami dari Ulimaafin aku.”Hati Antar sangat hancur pada saat itu, dan dengan kemarahannya itu tiba-tiba Antar tidak sadarkan diri dan berlari ke arah Riyun dan mencekik leher Riyun, pada saat itu dokter mencoba menolong, tetapi dokternya pun terkena pukulan dari Antar. Dan semakin marahnya, Antar terus mencekik leher Riyun hingga akhirnya Riyun pun tidak bisa bernafas lagi. Riyun pun akhirnya telah tiada, dia meninggalkan dengan kesalahan terbesar dalam hidupnya.
            Di sisi lain, Uli menunggu Neilan beserta rombongan untuk datang ke pelaminan di rumah Uli. Keluarga dan kerabat-kerabat Uli sudah menunggu hingga sampai satu jam, tapi Neilan belum juga datang. Tiba-tiba handphone Uli berdering, dan ternyata itu adalah Neilan. “halo sayang, kenapa kamu belum datang juga, semuanya udah nungguin kamu ini? (Dengan kesedihan Uli)”. Dan Neilan pun dengan menawan berkata “ hufftt.. Uli…Uli.. udah rame ya? Hmmm, maaf ya, aku nggak jadi nikah deh sama kamu, apa yang bisa ku nikmati darimu.. hahaha… maaf ya Li, semuanya yang kita jalani ini hanya sandiwara, aku Cuma bermain-main dengan kalian berdua… akhirnya aku berhasil.. hahaha…. sampai jumpa Uli… Love you…”. Uli terdiam, dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Pikiran dan hati Uli hancur dan tidak tau apa yang harus di lakukan, dan dengan kesedihannya Uli pergi ke dapur dan mengambil pisau, dengan kehancuran hatinya dia memotong urat nadi yang ada di tangannya hingga terputus. Dan saudara Uli yang melihat hal itu lansung berteriak, dan kemudian orang-orang yang ada di situ membawanya kerumah sakit, namun apa daya, di perjalanan Uli kehabisan darah, dan akhirnya Uli pun menyusul kedua temannya yang telah tiada lebih awal. Semua keluarga Uli menangisi kepergian ini. Ketidakpercayaan akan hal ini telah terjadi di depan mata mereka semua. Semuanya telah berakhir, Aenus pergi dengan penyakitnya, Riyun pergi dengan kesalahan terbesarnya, dan Uli pun pergi dengan kehancuran hatinya.
Semua pasti ada balasannya, mungkin tidak sekarang tetapi terjadi suatu saat nanti. Semua yang kita alami dan lakukan akan jadi pertanggungjawaban suatu saat nanti. Tidak ada manfaatnya selalu bergunjing dan memfitnah orang lain, karena manusia di lahirkan ke dunia ini untuk menjadi lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain. Terkadang hanya karena bicara, semua orang dapat saling membunuh satu sama lain, itu lah sebabnya Allah SWT mengharamkan untuk menceritakan kejelekan orang lain, dan Allah berpesan untuk memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki diri orang lain. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pembaca untuk saling introspeksi  diri agar menjadi lebih baik dan selalu menjaga tali persaudaraan di antara persahabatan dan agama.

Jumat, 22 November 2013

TAKDIR CINTA DALAM HIDUP

Waktu terus berjalan dengan cepat, hari berganti hari berganti hingga berganti tahun. Dari masa ke masa telah berubah, tidak ada yang terjadi kesamaan dalam kehidupan ini. Hingga tiba di suatu saat seorang pemuda memulai sebuah kisah cinta yang begitu indah sekaligus begitu menyakitkan. Pemuda itu bernama hasyara, seorang mahasiswa yang hanya memiliki tinggi 165 cm dan berat 55 cm, memiliki pikiran yang cerdas dan licik tetapi terkadang melakukan kesalahan-kesalahan besar yang tidak terpikirkan. Hasyara memiliki sikap yang tidak di mengerti,  terkadang baik terkadang juga jahat. Tidak mampu di tebak karena dia memiliki sebuah sikap spesial yang tidak pernah di ketahui orang lain. Pada tahun 2011, hasyara yang bertempat tinggal di Medan berangkat menuju Aceh untuk melanjutkan pendidikan S1. Ada beberapa alasan mengapa dia harus melanjutkan pendidikannya di Aceh, salah satunya gagal dalam bersaing di kota kelahirannya dan alasan yang paling menarik adalah hasyara ingin merajut kisah cinta di Aceh ini yang terkenal dengan kecantikan-kecantikan kaum hawa nya dan juga terkenal dengan mayamnya yang tinggi. Mayam itu adalah mas kawin yang di berikan seorang lelaki ketika akan menikahi wanita Aceh, bisa di katakan bahwa satu mayam itu seberat tiga gram emas.  Itu lah keindahan Aceh yang orang luar selama ini. Indah dan mahal.
Hasyara melakukan perjalanan menggunakan bus, perjalanan sekitar 6 jam dan itu pun karena keberangkatan malam hari. Akhirnya keesokan paginya hasyara menginjakkan kakinnya pertama kali di negeri yang terkenal dengan serambi mekah nya ini, lebih tepat yaitu di Lhokseumawe. Dengan tempat tinggal yang cukup istemewa karena tinggal di sebuah komplek dosen di salah satu universitas negeri di Aceh. Kemudian hasyara pun menikmati tempat tinggal barunya itu dengan berjalan-jalan di sekeliling komplek hingga keluar dari komplek tersebut. ‘Pemandangan yang berbeda tapi hampir juga sama di Medan ‘, ungkap hasyara. Pada hari itu hasyara mengahabiskan waktu untuk melihat lingkungan sekitar Lhokseumawe dengan menggunakan motor milik pamannya. Seminggu lagi akan di lakukan ujian masuk kuliah, ini merupakan tantangan tersulit bagi hasyara. Tapi hasyara hanya berkata “ ah, aceh kog. Biasa-biasa aja sepertinya. Tidak ada yang istimewa kecuali wanita-wanitanya (sambil senyum dan tertawa). Akhirnya tibalah hari itu dan hasyara pun mengikuti ujian dan wawancara, tidak ada yang istemewa pada saat itu. Terasa biasa-biasa saja. Dan akhirnya hasyara pun lulus sesuai dugaannya. Hasyara sebenarnya bukan seseorang yang sombong tapi dia hanya bersifat sedikit angkuh.
Dan seperti biasa setelah lulus ujian, kemudian di lakukan ospek atau pelatihan mental dari senior kepada junior-juniornya. Pada saat ini lah hasyara memulai kisah cintanya. Pada saat ospek dia tergabung dalam sebuah kelompok-kelompok yang di pisahkan oleh senior. Jadi,pada saat itu ada 2 orang laki-laki dan 4 wanita. Dua laki-laki itu salah satunya adalah hasyara, dari keempat itu ada seorang wanita yang bernama Meysa, dia wanita yang biasa-biasa saja. Tapi pada saat itu hasyara ingin mencoba merasakan bagaimana tentang kepribadian wanita yang ada di Aceh. Ada satu hal yang perlu di ketahui, bahwa hasyara memiliki sebuah keterampilan khusus dalam menakluk seorang wanita. Kemampuan yang telah di milikinya sejak berumur 9 tahun. Kemudian tanpa pikir panjang hasyara meminta nomer hp wanita tersebut. Dan wanita yang bernama Meysa tersebut lansung memberikan nomer hp nya. Saat itu lah hasyara memulai kisah cintanya, dalam beberapa hari dia bisa membuat perempuan itu menyukainya dan akhirnya pun mereka berpacaran. Tapi itu lah hasyara, seorang yang licik dan cerdas. Hanya ingin berpacaran tetapi tidak mempunyai perasaan apa-apa pada wanita tersebut. Hasyara merupakan lelaki yang hanya memanfaatkan seseorang demi kesenangan diri sendiri. Dia hanya ingin menghemat biaya ongkos bus untuk pulang dari kampus karena hasyara menggunakan bus jika pergi ke kampus. Jadi setiap hari sabtu Meysa selalu mengantar pulang hasyara. Pada saat perjalanan mengatakan sesuatu kepada hasyara “ Ra, mungkin saat ini kerete ini bukan milikku, tapi aku janji kita akan segera memiliki kereta untuk pergi kemana-mana”. Niat yang baik dalam hal berpacaran. Tiba di hari ke sembilan kami berpacaran ada sesuatu yang aneh terjadi. Masalahnya terjadi pada dunia maya, pada saat itu Meysa memblokir pertemanan dan mengajukan pertemanan kembali kepada hasyara. Bukan hasyara namanya jika tidak menyelesaikan hal ini. Kemudian hasyara bertanya” Meysa, kenapa minta pertemanan lagi? Kemaren kan sudah di konfirmasi? , kemudian Meysa menjawab “ owh, maaf sayang, kemaren itu nggak sengaja ketekan blokir saat Mey buka facebook Ra”. Sebuah alasan konyol tapi masuk akal. Kemudian hasyara membiarkan masalah ini untuk beberapa waktu hingga akhirnya hasyara kembali bertanya “ sayang suka main poker ? bagi lah chipnya , atau punya facebook yang boleh Ra pake?, Meysa menjawab” owh , suka banget. Hmmm... gimana ya. Oh ya ada satu facebook yang ada chipnya. Kemudian meysa memberikannya kepada hasyara, dan hasyara pun membuka facebook tersebut dan mencari facebook Meysa yang pernah memblokir pertemanan hasyara, akhirnya hasyara menemukannya, dan melihat bahwa ada status berpacaran di status Meysa. “wah, ne cewe udah jelek, selingkuh pula lagi. Kurang ajar banget ya “ kata Hasyara. Pada akhirnya kembali di pertanyakan oleh hasyara pada meysa, dan meysa pun mengakuinya. Akhirnya hubungan kami selesai pada saat itu. Dari hal ini hasyara bisa mengambil makna bahwa di zaman sekarang bukan orang-orang yang cantik aja bisa selingkuh, tetapi seperti meysa pun bisa selingkuh.
Itu adalah kisah cinta pertama hasyara di negeri serambi mekah ini, tetapi perjalanan cintanya tidak berhenti sampai saat itu. Sejak saat itu hasyara dekat dengan beberapa wanita yang sekaligus teman-temannya. Ada seseorang wanita yang sangat menarik hatinya, dia bernama khaisa. Dengan paras wajah yang mencirikan seorang yang keturunan arab selalu menggoda hati hasyara untuk selalu mendekatinya. Tetapi bukan hasyara saja yang berusaha untuk mendekatinya. Ada beberapa teman serta dosen hasyara yang mendekatinya, bahkan di luar sana pun berharap memilikinya. Hasyara bukan lah orang yang mudah menyerah, tetapi dia merupakan orang yang berlapang dada jika kalah dalam sebuah pertarungan. Jadi pada saat itu yang terkenal sangat dekat dengan khaisa adalah seorang pemuda berparas jerman dan memiliki usaha perkebunan dan sering di sebut sebagai pengusaha yaitu bernama Amoer. Dia adalah teman dekat hasyara. Dia selalu mengantar pulang khaisa pada saat pulang kuliah, dan berhubung amoer adalah teman dekat hasyara, maka hasyara pun mendukungnya untuk mendapatkan khaisa. Hingga pada suatu ketika , pada saat setelah acara seminar di selenggarakan, teman-teman hasyara pergi ke suatu tempat yang indah, tetapi pada saat itu hasyara tidak bisa ikut karena ada tugas yang harus di lakukan. Pada waktu itu, amoer mengungkapkan perasaannya pada khaisa “ sa, kita sudah lama dekat seperti ini, ada yang harus ku katakan padamu, sebenarnya aku...aku...aku sa...sa..yang sama khaisa, khaisa mau jadi pacaku (perkataan yang tidak jelas tapi jelas maksudnya). Kemudian khaisa menjawab” amoer, kamu memang baik, baik banget. Tapi kamu lebih baik jadi temen sa saja, karena aku bukan yang terbaik untukmu, maafkan aku ya (dengan irama yang lembut)“. Sebuah penolakan dengan irama yang lembut tapi makna yang menyakitkan. Sejak saat itu amoer tidak lagi mau berbicara dengan khaisa dengan alasan ingin melupakan khaisa. Hasyara hanya bisa tertawa dalam sedih karena temannya di tolak mentah-mentah oleh khaisa. Tapi itu belum berhenti sampai itu, hasyara harus menunggu teman-temannya yang juga menginginkan khaisa, tetapi kembali semuanya telah gagal. Di ibaratkan sebagai sebuah permainan catur, hasyara menjadi seorang raja yang membiarkan anak-anak buahnya maju dan akhirnya mati, dan kemudian rajalah yang akan maju. Kemudian hasyara mendekati khaisa. Hasyara melihat apa yang menjadi khaisa selalu menolak dan mengapa dia tidak mau berpacaran, dan akhirnya hasyara menemukan semua itu. Hasyara juga telah mengetahui tipe-tpie wanita seperti khaisa, kemudian hasyara mendekatinya dengan cara-cara yang di sukai khaisa, yaitu  secara agama dan sosial. Hasyara lebih memainkan peran di sosial, yaitu dengan memberikannya ketenangan saat dia sedih, dan menjaga kebahagiaannya saat dia tersenyum. Hasyara selalu menuliskan sebuah puisi saat khaisa akan tidur. Proses ini merupakan proses terlama yang pernah di alami hasyara. Hingga pada suatu malam hasyara bertanya” mungkinkah khaisa jatuh cinta ke Syara?, kemudian khaisa menjawab” maaf ra, sepertinya tidak”. Perasaan pada saat itu mungkin sama dengan perasaaan amoer yang di tolak cintanya oleh amoer.  Perasaan hasyara sejejanak hancur karena tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh khaisa. Tapi hasyara tetap berusaha, hingga kebetulan pakcik hasyara pergi ke jogjakarta dengan motor yang tinggal di rumah, akhirnya hasyara membawa khaisa ke suatu tempat yang indah yaitu ke suatu pantai. Di tempat itu hasyara berusaha meyakinkan khaisa akan dirinya yang ingin menjaga khaisa dari apapun yang datang dalam hidupnya. “sa, kaulah wanita pertama yang ku cintai dengan setulus hatiku, kau berbeda dengan yang lain, kau membuatku jatuh dalam kebahagiaan yang pernah ku rasakan, tapi kau juga membangkitkanku dalam kesedihan yang ingin ku hentikan. Kau begitu istemewa bagiku, andaikan kau jadi milikku, aku akan melakukan apapun untuk membahagiakanmu”.Kata-kata yang tidak pernah terlupakan oleh hasyara dan khaisa.
Khaisa adalah wanita yang tersulit untuk di taklukkan , hingga pada bulan ketiga akhirnya hasyara tampak mulai menyerah, tapi dia tetap semagat mengahadapi semua ini. Dia kembali berjuang dari awal, hasyara mulai ragu akan semua ini, kemudian hasyara pun mendekati beberapa teman-temanya. Hasyara hampir berhasil menaklukkan hati teman-temannya yang di inginkannya, sekitar 3 orang wanita telah ada dalam genggamannya.
Tapi sayang , pada saat pendekatan itu berjalan tiba-tiba pada suatu malam meysa datang kerumah hasyara dan berkata “ ra, maafin aku.. aku gak bisa seperti ini terus, itu semua kesalahanku. Maafin aku ra.. aku ingin bersamamu lagi” hasyara hanya menjawab” ya, aku maafin kog. Tapi semuanya telah berkahir, kau tidak lagi dalam hidupku karena kau lah yang memintanya” Soal itu sepertinya hasyara meminta maaf karena tidak bisa untuk menjanjikan. Meysa pun pulang dengan sedih, dan sejak saat itu meysa tidak lagi mengirim sms apapun pada hasyara. Itu semua di lakukan hasyara untuk tetap mencintai wanita yang di inginkannya, dia selalu menolak perasaannya untuk menjaga perasaan cintanya pada khaisa. Menyedihkan sebagai seorang lelaki yang terkenal dengan ciri khas kasarnya.
Waktupun terus berjalan, hingga akhirnya hal yang tidak pernah terduga. Khaisa yang awalnya berkata bahwa dia tidak akan pernah mencintai hasyara mulai jatuh cinta pada saat hasyara dekat dengan teman-temannya dan yang pastinya masih dekat meysa, walaupun meysa sangat benci terhadap hasyara, tapi meysa selalu beruhasa untuk mendapatkan hasyara. Kemudian, khaisa pun mengirimkan sepucuk surat yang mengungkapkan perasaannya pada hasyara, yang makna isi suratnya adalah “ kamu adalah teman yang terbaik yang pernah ku kenal, awalnya ku tidak mempunyai perasaan apapun terhadapmu, tapi dengan ketulusanmu melakukan semua ini untukku, aku mulai jatuh cinta padamu,walaupun perasaan ini masih sedikit tapi ku ingin jagalah perasaanku ini untuk mu , Ra. “. Sepucuk surat yang singkat tapi membuat seluruh tubuh hasyara bergetar dengan rasa senangnya. Dan ketika surat itu terbaca oleh hasyara, hasyara dengan penuh semangat terus berkorban untuk mendapatkan wanita impiannya, salah satu usahanya adalah memutuskan komunikasi dengan beberapa wanita yang sedang di dekatinya, padahal saat itu teman wanitanya mulai jatuh cinta dengan hasyara. Itu hasyara, selalu memikirkan perasaannya sendiri, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Tapi semua ini di lakukannya karena ketulusannya mencintai wanita impiannya, maka dia hanya terfokus pada khaisa seorang.
Semakin waktu berlalu, lambat laun perasaan khaisa terhadap hasyara mulai bertambah dan bertambah. Hal yang terindah untuk hasyara, karena dia akan mendapatkan cinta tulusnya dalam pelukannya. Hingga akhirnya khaisa benar-benar mencintai khaisa, dan akhirnya mengungkapkan perasaaannya dengan tetesan air mata yang membasahi air matanya. “aku tidak bisa menahan rasa ini, sebenarnya aku tidak siap untuk pacaran, aku benci dengan semuanya, aku tidak ingin melakukan semuanya, aku lelah ra, aku tidak sanggup untuk memulainya lagi. Tapi aku juga tidak bisa melawan semua perasaan ini ( dengan meneteskan air matanya). Hasyarapun berkata “ lihat aku sa, apakah aku lelaki yang sama dengan yang pernah hadir dalam hidupmu, apakah aku seperti mereka-mereka yang telah menyakiti hidupmu, aku tulus mencintaimu, aku sayang dan cinta kamu dengan segala apa yang menjadi milikmu sekarang, masa lalu semua orang memilikinya, tapi jangan di jadikan beban kehidupan, tidak sulit untuk jadi kekasih hasyara, aku akan menjaga hidupmu dengan segala yang ku bisa sa. Lihat aku sa, lihat ! aku berjanji tidak akan menyakiti hatimu seperti apa yang telah di lakukan pada masa lalumu, mungkin aku tidak bisa menjadi lebih baik dari mereka, tapi aku akan berjanji aku tidak akan lebih buruk dari pada mereka”. Akhirnya khaisa memberikan tangannya untuk di genggam oleh khaisa seraya berkata” pegang semua kata-katamu ra, aku percaya samamu, bawalah aku dalam duniamu, jangan sakiti aku lagi dan jangan pernah kecewakan hatiku saat bersamamu, aku juga mencintaimu,”. Akhirnya pun hasyara dan khaisa menjadi seorang kekasih.
Mereka pun memulainya dengan rasa senang dan bahagia, saat ada masalah hasyara selalu ada buat khaisa dan begitu juga sebaliknya. “sa, masalahmu adalah masalahku, masalahku adalah masalahmu, kita hadapi semua ini bersama-sama, selalu jujur padaku agar aku bisa lebih mengenal dirimu”, ungkap hasyara. Khaisa hanya menjawab” iya ra, dan jika kamu bisa setia padaku, maka aku juga setia padamu, jaga baik-baik aku ya sayang( dengan senyuman terindahnya). Dan merekapun saling terbuka akan hal apapun, termasuk mulai mengungkapkan masa lalu mereka. Seiring berjalannya waktu, hasyara dan khaisa pun mulai seperti apa masa lalu mereka. “itu adalah masa lalu, semua orang pernah merasakannya, tidak ada gunanya untuk di sesali, biarkan semua berakhir dan biarkan debu-debu yang pernah ada di tubuhmu hilang terbawa angin agar kau tetap seindah yang ku lihat” ungkap hasyara.
Pada suatu sore, hasyara dan khaisa pergi ke pantai dan mereka berdua saling mengungkap kebahagiaan saat bersama. hasyara berkata“ sa, laut ini luas banget ya, tapi luasnya laut ini tidak sampai seluas cintaku padamu, hehehe... (sambil tertawa).” “ihh.. kamu ini ya, memang pintar banget kalau merayu, paling bisa buat sa senyum dan tertawa, makasih ya sayang”, ungkap khaisa. “iya sayang, sebernanya aku tidak mampu tuk berkata seperti ini, tapi kamu lah yang membuatku bisa untuk mengungkapkannya”, jawab hasyara. Pada saat itu, langit yang bercahaya seolah kian terbenam hingga terasa sejuknya siang seperti sejuknya malam. Mereka pun tertawa dan selalu tersenyum dalam kebahagiaan yang sedang datang pada mereka. Hingga merekapun membuat dokumentasi sebuah video mereka berdua, bukan video porno tapi video biasa yang berisikan janji-janji. “sayang, aku sayang banget sama kamu, aku janji aku akan menikahimu suatu hari kelak, semoga Allah meridhai cinta kita ya, karena aku yakin kamulah yang terbaikku untuk saat ini”kata hasyara. “iya sayang, aku juga sayang sama kamu, kita serahkan semua pada Allah ya, jikalah kita berjodoh, maka aku siap menjadi istrimu”, jawab khaisa. Janji-janji yang suci di awal hubungan yang indah, begitulah mereka mengungkapkannya. Dan ketika hari mulai senja akhirnya pun mereka pulang.
Tidak terasa, bulan semakin berlalu. Hasyara sudah menjalani hubungannya selama 3 bulan, pada saat ini lah terjadi masalah yang cukup serius bagi mereka. Di saat itu mereka berpisah ataupun putus karena, hasyara yang selalu bertingkah kasar pada khaisa. Dia mulai membuat jenuh khaisa, dengan selalu membuatnya kecewa dan selalu mengingkari janji-janji yang pernah di ungkapkannya. “kenapa sih ra, kamu bisa jadi seperti ini, kamu tidak seperti dulu, aku benci sama kamu, benci! “ ungkap khaisa (dengan rasa yang kesal dan sedih). “sa, aku tidak seperti itu, kamu salah paham, maafin aku sa, semua ini tidak seperti yang kau bayangkan. Tolong maafin aku sa, aku janji tidak akan mengulanginya lagi”, jawab hasyara. Akhirnya mereka pisah untuk beberapa jam, tiba-tiba terjadi gempa yang tidak terduga. Semua orang panik dan tidak tau mau pergi kemana, suasana pun menjadi ribut dan khaisa pun berlari ke arah hasyara dengan memanggil-manggil nama hasyara. “ra, aku tidak bisa jauh darimu, aku gak bisa. Maafin aku juga ya.”. “iya, aku maafin. Kita mulai dari awal lagi semua ini ya”, jawab hasyara. Kemudian mereka pun mulai dari awal lagi. Tapi ini lebih sulit dari yang di bayangkan, terkadang sedih terkadang bahagia.
Hubungan pun beranjak sampai bulan ke 6, tepatnya pada 30 Oktober 2012, ini adalah pristiwa Ultah khaisa yang ke 20, walaupun pada saat itu usia hasyara masih 19 tahun. Tetapi 3 hari sebelum hari istimewa itu hasyara masih di daerah kelahirannya yaitu di Medan, dia bingung bagaimana caranya agar semuanya bisa berjalan sesuai dengan yang di inginkan hasyara. Akhirnya pun hasyara pun menghubungi teman baiknya yang berada di Lhokseumawe, temannya itu seorang lelaki yang pinter, tinggi dan lansing serta bertelinga caplang yaitu bernama Rezil Tores. Hasyara pinta “bro, aku bisa tolong ke kamu, tolong kau buatin kue yang spesial buat si khaisa ya, karen dia 30 Oktober ini ulang tahun, aku masih di Medan ini, karena masih banyak yang harus ku kerjakan”. “owh, itu ya bro, gampang itu, yang penting ada dananya kan ? hehehe “ jawab rezil. “ya pastilah bro, yaudah urus aja semua ya, nanti ku belikan kamu permen, ok! Hehehe, ungkap hasyara dengan candanya. Akhirnya 1 hari sebelum hari istemewa itu, hasyara pulang ke aceh dengan tas yang berat dan tas besarnya dan yang pastinya sebuah kado khusus untuk khaisa. Tiba akhirnya hari istemewa itu, hasyara pun membawa khaisa ke pantai, dan tiba-tiba rezil datang dengan temannya juga yang berwajah imut dan bertubuh mungil yang bernama Litea. Rezil membawa sebuah kue yang istemewa untuk khaisa. “apa ini ra? Ya ampun makasih sayang. Aku sayang banget sama kamu, (dengan rasa ingin memeluk hasyara tapi tidak bisa karena malu dengan temannya), ungkap khaisa. Hasyara menjawab, “ya sayang, ini ku lakukan hanya untuk, baru denganmu lah ku rasa cinta itu seperti ini. Aku ada sebuah hadiah untukmu, ini dia ( dengan menujukkan jam tangan yang hasyara beli dari medan), memang harganya tidak layak dengan keindahan tanganmu, tapi untuk saat ini hanya ini lah yang bisa ku berikan untukmu sayang ( sambil memakai jam tangan dan mencium kening khaisa)”. Ini adalah pristiwa yang tidak akan pernah terlupakan dalam hidup mereka berdua.
“Kebahagiaan itu di peroleh dengan pengobarnan yang di lakukan seseorang, semakin besar pengorbanan itu kau berikan maka semakin besar kebahagiaan yang akan kau dapatkan”. Ini adalah sebuah prinsip yang selalu di katakan hasyara kepada teman-temannya yang terkadang berbagi cerita pada hasyara.  Dari kisah ini masih terlihat yang begitu indah terasa.
Hubungan merekapun telah sampai pada 1 tahun 6 bulan. Ini adalah masa tersulit bagi mereka berdua. Pada saat itu hasyara di kenalkan oleh salah satu perusahaan MLM terkemuka di Asia, sejak kehadiran ini khaisa mulai terabaikan, karena hasyara selalu sibuk dengan pekerjaannya, walaupun hasyara tetap kuliah. Khaisa mulai bersedih karena tidak lagi di perhatikan seperti dulu, dia selalu menyendiri dalam kesedihannya, khaisa tidak tau mau berbagi cerita pada siapa, dan tidak tau mau mengadu pada siapa jika dia mendapatkan masalah. Hasyara sebenarnya menyadari akan hal ini, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, hasyara harus tetap menjalankan pekerjaannya. “sa, tolong ngertiin aku, aku melakukan semua ini untukmu, aku ingin membuat kita bahagia suatu saat nanti, kenapa kamu juga tidak mengerti dengan segala apa yang ku lakukan untukmu ini, ngertiin aku sa, ngertiin !( dengan rasa yang marah, kesal dan juga sedih). Khaisa menjawab” aku tidak tau ra, aku seperti tidak punya kekasih seperti ini, aku butuh perhatian darimu sa, kau ada saat ada maunya samaku, kamu jahat ra! (dengan tangisan khaisa). Suasana sejak hasyara mengenal MLM menjadi sangat panas, hingga akhirnya suatu saat tepat pada 10 Agustus 2013, pada saat itu hubungan kami telah berjalan 1 tahun 7 bulan, akhirnya khaisa meminta putus, dan membuat keputusan untuk mengakhiri semuanya. “ra, maafin sa. Tapi sepertinya kita harus break dulu, aku sudah lelah dengan semua ini, aku tidak sanggup lagi, aku seperti hidup di masa laluku. Aku tidak bisa melanjutkan ini lagi. Maafin aku ra.” Pinta khaisa. “apa, apa yang kau katakan ini sa, apakah sebesar ini salahku padamu sa, apakah aku semudah itu kau tinggalkan, aku melakukan ini untukmu sa, kenapa sih kamu belum sadar juga dengan ini! Ah, kamu itu tidak pernah ngertiin aku, ya sudah kalau memang itu maumu sa, aku terima ! (dengan rasa kesal), jawab hasyara. Pada saat itu hasyara sangat kesal, dan sebenarnya dia mengatakan hal itu akan rasa kemarahannya, hasyara tidak pernah melepas perasaan cintanya ke orang lain, hasyara selalu setia pada khaisa dan selalu mencintai nisa di mana pun dia berada. Tapi semuanya di salah artikan pada khaisa. Akhirnya semuanya pun hancur, hubungan yang indah akhirnya benar-benar selesai. Hasyara tidak pernah menyangka akan hal semua ini. Dia pun mulai ikhlas menerima keputusan khaisa. Pada saat itu hasyara berada di Medan, jadi masalah malah bertambah semakin besar, karena pada saat hasyara ke Medan, perhatiannya ke khaisa akan berkurang karena perhatian hasyara lebih banyak ke keluarganya. Semua berakhir menyedihkan.
Akhirnya 2 bulan kemudian, tepatnya di bulan September hasyara kembali pulang ke negeri serambi mekah. Dan menginjakkan kakinya dengan kesedihan yang mendalam, karena di tinggal oleh kekasih yang sangat di cintainya. Saat turun dari bus, yang biasanya hasyara melihat senyuman indah di depannya, kini sudah tidak ada lagi, dan sama halnya ketika dia akan pergi. Pada saat dia pulang ke Medan, biasanya di lambaikan tangan dan senyuman indah oleh wanita impiannya kini telah menjadi bayangan dan kenangan belaka. Hasyara pun berjalan dengan rasa penyesalan, “kenapa aku melakukan itu, sekarang aku telah kehilangan segalanya”ungkap dalam hati hasyara. Yang di rasakan hasyara saat itu adalah kesedihan dan kesedihan. Dan mulai sejak saat itu hasyara mulai berpikir kenapa dia di tinggalkan oleh wanita terindahnya, dan akhirnya hasyara menemukan semua itu. Tapi hasyara belum mau untuk mengungkapkannya dan masih kesal dengan keputusan sepihak oleh khaisa.
Waktupun terus berjalan, hasyara berusaha melupakan khaisa. Kemudian hasyara pun mulai mencari pendamping baru untuk perlahan melupakannya. Hasyara pun meminta nomer hp seorang wanita pada temamnnya, dan nomernya pun di berikan. Akhirnya hasyara, memulai usaha baru untuk menaklukkan kembali seorang wanita. Dalam tiga hari berkomunikasi, akhirnya hasyara dapat menakklukan wanita yang masih kelas 3 SMK di salah satu sekolah di Lhokseumawe, dia adalah Melia. Awalnya hasyara menyukai wanita tersebut, tetapi setelah mereka berpacaran. Hasyara malah menyukai seorang wanita yang pernah di kenalnya dan sempat berkomunikasi beberapa kali. Dan wanita itu adalah teman dari rezil. Wanita itu bernama Rosa, wajahnya pun begitu menarik di mata hasyara dan keindahan tubuhnya yang membuat hasyara penasaran untuk memilikinya. Dan suatu ketika, rosa sedang chat di facebook, hasyara dengan rasa percaya diri meminta kembali nomer hp rosa yang pernah di hapusnya. Dan rosa pun memberinya. Pada saat di hari malam kedua hasyara berpacaran dengan Melia, hasyara selalu membohongi melia. Di malam kedua, “ dek, bentar ya abang mau nelpon ibu abang dulu, karena ada hal penting ini” ungkap hasyara. “owh iya-iya sayang, nanti kalau sudah selesai kasih adek ya supaya adek aja yang telepon abang”, jawab melia. Padahal saat itu bukan ibu hasyara yang di teleponya, tetapi hasyara menelepon wanita yang bernama rosa. Kemudian, di malam ketiga “dek, bentar ya abang mau nelpon adek abang dulu, karena dia suruh hubungi abang, gak apa-apa kan?” ungkap hasyara. “owh iya-iya sayang, gak apa-apa kog,telepon aja. Nanti sms adek ya sayang” jawab melia. Dan kembali hasyara bukan menelpon adeknya tapi menelpon rosa. Akhirnya di malam ke empat, hasyara mencari alasan lain “ dek, kawan abang ngajak jalan-jalan lah ini, kalau abang tolak gak enak juga”,ungkap hasyara. “owh yaudah pergi aja abang, adek gak apa-apa kog di tinggal”, jawab melia. Dan kembali hasyara menelpon. Hingga akhirnya, melia merasa bosan. Dan pada saat itu hasyara juga mulai membina hubungan baik pada khaisa, dan kedekatan hasyara dan khaisa di bocorkan oleh teman hasyara pada melia. Dan akhirnya melia tau semuanya. Hasyara juga bingung mengapa melakukan semua itu, sebelum pacaran dia menyukai melia, tapi ketika berpacaran rasa itu perlahan hilang. Hingga pada hari ke 6 melia dan hasyara selesai. “ abang, maafin adek ya, seperti kita lebih baik berteman aja, karena adek takut kecewa suatu saat nanti”, ungkap melia dengan sedih. Dengan santai hasyara menjawab, “hmmm... iya dek, mungkin abang bukan yang terbaik buat abang, maafin abang juga”. Jawaban yang cukup singkat tapi malah membuat sakit hati melia. Dan dalam hati hasyara sejenak berkata” untung aja aku bisa terlepas dari dia, jadi aku bisa lebih leluasa mendekati rosa, hehehhe”. Itu lah hasyara, lelaki yang tidak bisa di tebak kemauannya. Akhirnya hasyara fokus pada rosa, dalam beberapa hari juga mereka akhirnya berpacaran, karena rosa mengungkapkan perasaannya. Saat itu hasyara mencintai rosa, dan mulai melupakan khaisa. Rencana untuk melupakan khaisa mulai terwujud. Dan hasyara dan rosa memulai kisah baru,tetapi pada saat itu hasyara tidak mengetahui bahwa rosa hanya bermain perasaan pada hasyara, karena rosa mencintai orang lain. Rosa memang menyukai hasyara tapi tidak bisa mencintainya. Hingga pada suatu saat rosa pun mengatakan perasaannya yang sebenarnya. “bang, adek gak bisa terus seperti ini, sebenarnya adek tidak memliki perasaan untuk abang, maafin adek ya bang”,ungkap rosa. “apa? Kog bisa dek, bukannya kemaren bilang ada rasa abang, kenapa tiba-tiba seperti ini dek?”, jawab hasyara. Dengan rasa kesal hasyara dan merasa di pecundangi, hasyara berkata” dek, berikan abang waktu satu bulan untuk membuat adek mencintai abang, yakin lah sama abang dek”, akhirnya pun kembali dengan perkataan-perkataan yang halus dan lembut hasyara, rosa bisa menerima tawaran itu. Akhirnya mereka mulai dari awal lagi. Mereka pun akhirnya jalan-jalan setiap malam kamis, dengan satria putih hasyara yang di pinjamnya oleh temannya yang bernama amoer. Hubungan mereka semakin baik, dan akhirnya rosa berkata” abang, sepertinya adek sudah mulai sayang ke abang, abang baik banget, baru kali ini adek ketemu dengan lelaki sebaik abang”. Tetapi ada yang aneh terjadi pada hasyara, hasyara terlihat kembali dekat dan semakin dekat ke khaisa, hal yang tidak di inginkan tapi terjadi dengan sendirinya. Dengan perasaan bimbang, hasyara tetap menjalani hubungan dengan rosa. Perlahan-lahan akhirnya rosa mulai memberikan hatinya pada hasyara, hasyara sangat bahagia pada saat itu, tetapi tiba-tiba perasaan hasyara kembali bingung. Secara perlahan-lahan perasaan cinta yang ada pada rosa perlahan hilang dengan sendirinya, perasaan ini malah pergi ke tempat khaisa. Hasyara sungguh tidak menyangka akan hal ini.  Perasaan yang tidak di inginkan, tapi hadir membawa bencana dalam kehidupan hasyara. Akhirnya pun hasyara gelisah, dan akhirnya mengambil keputusan untuk pergi meninggalkan rosa, seolah-olah semua itu terjadi karena salah rosa. Dan akhirnya hubungan hasyara dan rosa berakhir tepat 1 bulan sejak mereka berpacaran, sesuai dengan janji hasyara. Dalam hal ini, hasyara telah berhasil membuat rosa jatuh cinta, tapi gagal mempertahankan cintanya pada rosa.
Di sinilah mulai penderitaan hidup hasyara, seolah di pelet, begitulah perasaan hasyara terhadap khaisa. Tapi khaisa tidak melakukan hal itu, karena dia tidak menginginkan lagi hasyara hadirnya dalam hidupnya. Hasyara tetap berusaha untuk mengembalikan semua kenangan yang ada. “sa, apakah aku seburuk ini padamu, ku terima semua kekurangan tanpa memikirkan apa yang telah kamu buat padaku, aku tulus mencintaimu, aku tidak bisa berbuat-buat jika harus seperti ini, apakah aku tidak layak di pertahankan olehmu, kenapa kau begitu egois dengan sikapmu sendiri, aku selalu mempertahankan mu dalam situasi apapun, tapi kenapa kau hanya karena masalah ini kamu tinggalkan aku begitu saja, aku takluk padamu sa, aku merasah bersalah dengan semua apa yang telah ku padamu, itu sebabnya aku ingin memulai kisah ini lagi, maafkan aku sa, berikan aku satu kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku yang pernah menyakitimu sa” pinta hasyara(dengan kesedihan yang tak pernah terpikirkan). Khaisa menjawab” ra, aku jenuh akan semua ini, aku selalu tersakiti dengan tingkahmu padaku, aku lelah berpacaran, sudah ku bilang dari awal aku tidak siap untuk memulainya lagi, tapi kamu buatku untuk memulainya lagi, dan akhirnya aku kembali merasakan hal apa yang pernah ku rasakan dulu. Aku ingin sendiri dulu, aku tidak ingin berpacaran untuk saat ini, biarkan aku sendiri ra. Soal perasaan ku terhadapmu, maafkan aku, kamu telah hilang dalam hatiku, walapun aku masih sayang sama kamu, maafin aku”. Dengan kehancuran hari hasyara mendengar semua itu semakin membuat hasyara tidak mampu melakukan apa-apa lagi. Tapi bukan hasyara namanya jika tidak berkorban untuk orang yang di cintainya, maka mereka pun mulai menjalin hubungan dekat, walaupun tanpa status. Dan itu sudah membuat hasyara bahagia. Dan mereka berdua pun mulai mengabiskan sebagian waktunya untuk berbagi cerita. Hasyara tidak pernah akan jadi apa suatu saat nanti. Hasyara hanya bisa menikmati ini dalam 2 tahun lagi sebelum mereka berpisah untuk sementara waktu bahkan mungkin untuk selamanya.
5 tahun kemudian, tepatnya di tahun 2018. Saat mereka telah terpisah, hasyara kembali merajut cintanya di medan, dan sama halnya dengan khaisa juga. Mereka berdua saling memiliki pasangan, pada saat itu khaisa telah pindah rumah ke suatu tempat yang sampai ini hasyara tidak tau. Hasyara sungguh tidak bisa melupakan khaisa, dia  selalu teringat kepada kisah cintanya dulu, dia selalu bermain perasaan pada setiap wanita yang di milikinya, banyak wanita yang telah tersakiti karena tingkah hasyara yang tidak bisa melupakan khaisa. Pada saat yang bersamaan, khaisa telah benar –benar melupakan hasyara, karena dia mencintai kekasihnya yang di milikinya pada saat itu. Hasyara tidak pernah tau bahwa khaisa telah di miliki oleh seseorang. Hasyara sangat sedih dan selalu terbayang khaisa setelah 3 tahun terpisah dengan khaisa. Kabarnya pun tidak di ketahui oleh hasyara, bahkan nomer hp pun tidak lagi aktif. Kemudian, hasyara mencari informasi lewat facebook, dan kebetulan pada saat itu teman dekat khaisa sedang chat. Dan hasyara pun mencari informasi darinya. “hai, Yeni.. apa kabar, masih kenal kan dengan aku? Owh iya, sekarang khaisa di mana? Kog gak pernah ada kabar lagi ? kasih tau dong, aku kangen banget ini sama dia” ungkap hasyara. Yeni menjawab” hai juga, baik, masih dong. Dia sekarang di suatu tempat, ada yang harus ku katakan padamu ra, lupakan dia ra, lupakan... Kalian tidak akan pernah menyatu lagi, dia telah bertunangan dengan seorang laki-laki yang di cintainya. Maafkanlah dia ra, dia mencintai lelaki itu. Sebenarnya dia menyuruhku untuk merahasiakan semua ini, tapi ini harus ku katakan agar kau juga tau, 3 hari lagi dia akan menikah dengan lelaki itu. Jika kau ingin datang, datanglah, maka aku akan mengantarmu untuk melihat dia yang terakhir kalinya dalam hidupmu.” Dengan rasa kecewa dan sangat sedih sampai menjatuhkan air mata, hasyara hanya bisa menjawab, “ apa... dia..dia.. akan menikah, apakah ini takdir cintaku padanya ya Allah. Kenapa harus seperti ini, aku sangat menyayanginya dengan setulus hatiku, tapi kenapa kau berikan ini pada ya Allah, baik lah yeni, aku aku akan datang di hari pernikahannya, akan ku jemput kamu tuk menemuinya”. Dengan rasa sedih yang menyakitkan ra berteriak sekuat tenaga”tidak!!!, kenapa seperti ini sa, kenapa sa...! kau mengingkari janji kita.. kau jahat sa!”. Kemudian tibalah hari yang paling menyakitkan hidup hasyara, dan hasyara berangkat ke aceh menggunakan keretenya, dengan rasa sedih di tempunya jalan. Dan melewati jalan dengan tetesan air mata. 7 jam jalan di lalui dan akhirnya hasyara menjumpai yeni, untuk berangkat ke acara pernikahan khaisa, dan tibalah kami. Hasyara hanya melihat dari jauh. Dia melihat, khaisa tersenyum bahagia dan sungguh senang di sisi calon suaminya. Hasyara hanya bisa bersedih, dan akhirnya saat itu hasyara bisa merelakan dan mengikhlaskan kepergian khaisa bersama orang lain. Dan akhirnya hasyara menghampiri khaisa, “selamat ya, semoga kalian bahagia kelak”,ungkap hasyara dengan senyuman kesedihan terakhir untuk khaisa. Khaisa terkejut dan tidan menyangka bahwa hasyara telah hadir di hadapannya” has..yaa...ra.., kenapa kamu ada di sini, maafin aku ya.. ini sudah takdir kita”,dan tanpa banyak bicara khaisa masuk dalam rumah meninggalkan hasyara. Hasyara pun berkata pada suami seraya menjabat tangan” jaga dia baik-baik, dia adalah orang yang paling baik yang ku kenal dalam hidupku”. Hasyara pun pergi meninggalkan acara pernikahan itu, dan akhirnya pergi meninggalkan negeri serambi mekah yang indah. Di perjalanan itu sangat menyedihkan bagi hasyara, dia selalu teringat dengan khaisa dan tanpa sadar hasyara terlelap dalam lamunannya dan hal yang tidak di inginkan pun terjadi, hasyara terjatuh keras dari keretanya dan terbentur hingga terseret di jalan raya. Akhirnya dengan sangat tragis, hasyara pun meninggalkan dalam kesedihan cintanya. Dan takdir cinta yang begitu menyedihkan baginya. Semuanya telah berakhir. Hasyara telah tiada dalam ketiadaan. Dan khaisa pun hidup bahagia dengan suaminya.

Terima kasih telah membaca kisah ini...
J

Created by Hasyara

Jumat, 17 Mei 2013

PERJUANGAN CINTA


Aku adalah seorang pelajar sma yang baru lulus UN, impianku adalah menjadi seorang pembisnis yang hebat, tapi aku ragu-ragu untuk berbuat, biasalah anak muda kan kadang seperti itu. Kemudian saya akan melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi masalahnya saya di suruh ke fakultas keguruan, memang bagus sih, tapi kan bukan bakat aku di situ, tapi berhubung keluarga mau ngekuliahin aku, yaudah aku turutin aja apa kata mereka. Aku pun mendaftar snmptn, untuk mengambil prodi PGSD, yang ngajar anak-anak SD. Daftar susah banget tau gak, sampai dua jam daftar aja,  4 hari sebelum snmptn, aku santai-santai aja karena gaya belajarku, belajar sehari sebelum ujian, biar tidak terlalu banyak numpuk di otak ini. Hari pun mendekati ujian, tapi ada aja yang mengganggu, waktu itu pertandingan sepak bola piala afrika sedang di selenggarakan, mainnya pun dari jam 4 sampai jam 9 pagi, wah.. aku gila abis dengan yang namanya bola. Jadi aku pun nonton aja. Tiba di hari minggu, 1 hari sebelum mulai SNMPTN, pertandingan bola seru sedang terjadi, maklumlah , tim papan atas main siapa coba yang gak mau liat.tanpa pikir panjangpun gue nonton aja. Sampai2 gue dimarahin sama ibu gue. Dan tibalah saatnya ujian ! dengan penuh percaya diri saya pun ikut ujian, waktu sayaliat soalnya wah asik-asik banget, Cuma yang gak enak liatnya bahasa indonesia dengan inggris, jadi gue jawab aja lansung tanpa liat soalnya, gue pun lingkari dulu di kertas soal supaya lebih mudah nanti pindahin ke lembar jawaban, gue pun asik terus ngerjainnya tanpa liat jam, kebetulan gue gak ada jam waktu itu. Dan akhirnya pun tinggal 10 soal lagi yang belum siap, tapi.... Pengawas berdiri dari tempat duduknya dan mengatakan “ waktu kalian tinggal 5 menit lagi!”
Wah, gila ne pengawas, masak 5 menit lagi baru di kasih tau, malah jawaban belum gue pindahin lagi, matilah gue ne”ucap gue dalam hati. Lansung aja gue pindahin, tapi ketika baru 20 jawaban gue pindahin, si pengawas bilang “berhenti menulis”. Pada saat itu udah gue prediksi bahwa gue pasti gagal, dan akhirnya pun prediksi gue tepat sasaran. Orang tua gue pun kecewa sama gue, dan akhirnya gue di pindahin ke provinsi lain.
Di sinilah gue mulai hidup baru lagi. Soalnya semuanya serba baru, daerah baru, kawan baru, semuanya deh baru, kecuali muka yang gak baru. Di sini saya mencari pekerjaan, tapi susah banget cari pekerjaan karena Cuma lulus S1, kemudian saya pun jumpa dengan seorang laki-laki, dia orangnya baik banget, sampai2 dia ngajak gue tinggal dirumahnya,namanya “arda”. Hmmm, dari sini lah gue mulai di kenalin sama teman-temannya. Dan saya di kenalkan pada 5 teman akrab nya, 3 cewe 2 cowo, tapi 1 cowo agak bencong gitu. Hehehe..
Mereka adalah redi, anto, andini, fica dan khaisa. 3 cewe ini punya ciri khas masing-masing, wajahnya pun wahhh!!! Cantik dan manis bangett.. kayaknya mimpi gue dapetin mereka. Hahahaha..
Pada suatu hari, kami berlima pun pergi ke suatu pantai, indah banget pantainya. Kami pun lansung ganti pakaian, kami yang cowo Cuma pakai celana aja, tapi si antonya pake baju juga, takut keliatan dadanya katanya.. heheheheheh.. kemudian kami pun melihat andini, fica dan khaisa, huuuuu...  cantikkk bgett.. waahhh .. benar-benar perfect lah..
Kemudian kami pun mandi dan mulai ke tengah, 3 cewe itu yang pisah dengan kami dan juga si anto, dia juga mandi dengan cewe itu, kami terus bersenang-senang sampai sore, tepatnya sih sekitar pukul 5 sore. Kedua teman saya si redi dan rada, sangat pandai dalam berenang tapi mereka takut sama ombak, mungkin mereka pandenya waktu airnya tenang aja, sedangkan aku biasa-biasa aja. Karena kami merasa udah agak capek, kami bertiga menepi tuk sementara.
Saat itu kami bertiga cerita-cerita tentang kehidupan masing-masing, redi menceritakan bahwa dia di usir dari rumah karena ketahuan ML sama pacarnya di kamar ortunya,  ya jelas lah kami tertawa, hahaha, “kebetulan ortu gue pada saat itu mau pergi liburan ke paris, Jadi ketika ibu gue mau pergi, cewe gue udah nunggu di depan rumah gue sambil makan bakso. Jadi ketika ibu gue pergi , lansung gue suruh masuk, maklumlah udah kebelet kali soalnya.. tapi waktu tiba di bandara keberangkatan, ibu gue memeriksa tiket pesawat, tapi ibu gue salah bawa tas. Jadi terpaksa dia pulang lagi, bandara dengan rumah Cuma 15 menit. Jadi gak terlalu jauh. Jadi ketika ibu gue mau pergi.. pada saat itu gue lupa kunci pintu masuk, ya sangkin gue nikmati kali dengan cewe gue, gak kedengaran suara pintu. Ibu gue pun lansung masuk kekamarnya, dan lebih bodohnya gue, pintu kamar juga lupa gue kunci. Yah.. abis deh gue, ibu gue lansung menjerit ketika liat kami lagi di kamar berdua, lansung aja, ayah gue yang ada diluar lansung masuk, yah.. ayah gue pun ikut menjerit. Akhirnya gue habis di ajar di situ dan lansung di suruh keluar” dan ayah gue bilang “ jangan pernah kembali kalau kau belum sukses punya harta, jabatan dan wanita.” Gue lansung cabut bawa cewe gue pada saat itu, dan pada waktu yang bersamaan cewe gue putusin gue. Dan akhirnya sekarang dia udah nikah dengan orang lain. Begitu cerita gue, gimana dengan ceritamu. Kemudian radapun cerita, gue sebenarnya punya kehidupan yang bahagia dulu, kami serba kelebihan, semua yang gue mau ada, “waah enak banget lho ya, jawab kami berdua”. Tapi pada saat itu orang tua gue kecelakaan, ayah gue meniggal dan ibu gue masih hidup tapi karena ibu gue selalu trauma dengan kejadian itu, akhirnya ibu gue jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Pada saat itu ada proyek yang harus di kerjakan ayah gue, tapi takdir berkata lain. Gue pun menanggung hutang ayah gue sekitar 100 milyar, yang uang dari proyek tadi. Ya gak mungkin lah gue bayar segitu,jadi semua aset kekayaan kami di sita dan gue pun beranjak pergi dari rumah gue ke sini. Gue sebenarnya bukan orang sini, kita sama syah . udah ya, gitu aja cerita gue, gue gak sanggup nahan kesediha, “yauda2, maaf ya frend”, kita akan selalu bersama sampai maut memisahkan kita. Kemudian gue pun menceritakan kisah gue.
Kemudian pada saat itu pun kami saling memahami satu sama lain. Ketika kami telah habis bercerita, tiba-tiba ombak besar datang menerjang ketiga teman kami yang sedang mandi di pantai, andini dan fica bisa berenang dan berhasil lolos, tapi khaisa sudah terlalu lelah, dan dia terbawa ombak besar, tanpa pikir panjang saya berlari menerjang ombak dan berenang di bawah ombak untuk menyelamatkan khaisa. Saya pikir khaisa sudah tak dapat di selamatkan, tapi saya masih bisa mendengar suara teriakan khaisa “ tolong, tolong!”, dan akhirnya saya dapat melihatnya dan berenang ke arahnya, dan memegang tangannya serta saya sempat memekluknya (walaupun tak sengaja), “khaisa,khaisa, aku di sini untuk menyelamatkanmu, kita harus berusaha berdua agar bisa kembali kedaratan” kata saya. Kami pun berusaha untuk menyelamatkan diri, tetapi kami seperti melihat sirip hiu yang melayang-layang di atas air, kemudian kami berenang secepat mungkin, tapi hiu itu semakin mendekat. Dan akhirnya kaki saya tergigit oleh hiu itu, tapi saya berusaha untuk melepaskannya, “khaisa, cepat berenang terus, cepat !”.  “syah !!, teriak khaisa. Kemudian khaisa pun terus berenang menuju daratan, dan akhirnya dia selamat. Saya masih tergigit oleh hiu itu, dan saya melihat ada botol di bawah kaki saya, dan lansung saja saya ambil dan lansung menancapkan botol yang telah saya pecahkan ke arah mata hiu itu, dan hiu itu melepaskan kaki saya, dan saya kembali berenang secepat mungkin kearah daratan, dan teman-teman saya membantu saya untuk menyelematkan saya. Dan akhirnya saya pun terselamatkan, tapi darah saya terus keluar dan saya sudah mulai lemas , redi mengikat kaki saya dengan sehelai kain agar tidak terlalu deras  darah yang keluar kemudian teman-teman saya lansung membawa saya ke rumah sakit terdekat walaupun jaraknya 10 km dari laut.  Saya sudah tidak sadarkan diri lagi pada saat itu, saya koma selama 3 hari. Setiap malam khaisa datang menjenguk saya, dan selalu mengatakan makasih banget atas bantuan kamu syah, setiap malam juga aku selalu mendengar tangisan dari khaisa, dia selalu bersedih akan kondisi ku. Akhirnya tepat di hari ke empat, aku mulai sadar menggerakkan jariku, pada saat itu aku merasakan kehangatan di tanganku, aku tidak tau apa yang membuatnya. Khaisa pun melihatnya, dan menangis serta memeluk gue, “syah,syah, kamu sudah sadar syah, terimakasih ya allah “, ucap khaisa. Dan akhirnya gue, ternyata kehangatan tangan gue berasal dari genggaman tangan khaisa. Gue pun mulai merasa pulih dengan kehadiran khaisa, karena di setiap pagi dia selalu membawa saya keluar untuk menghirup udara segar. Akhirnya saya pun pulih dan di bolehkan pulang.
Dan satu hal yang sungguh tidak bisa saya lupakan adalah ketika sampai di rumah rada, khaisa mencium bibir saya selama 2 menit, wahh.. asiik bangget..  dan  khaisa pun mengatakan “aku sayang sama kamu”, mimpi yang dulu ada kini berubah menjadi sebuah kenyataan. Rada pun pulang ke rumah, “syah, kamu udah sehat (sambil memelukku), terima kasih ya kamu udah nyelamatin khaisa.” Ucap rada. Saya bingung mengapa rada mengatakan seperti itu. “tunggu, kamu dan khaisa memiliki hubungan apa?”ucap saya. “kamu belum tau ya syah, kami berdua sudah tunangan dan khaisa adalah tunangan gue”. Ucap rada. Syah pun terkejut akan hal ini, “kalian bertunangan, tapi sejak kapan”? , rada pun menjawabnya “ kami tunangan 6 bulan yang lalu. Hati gue hancur banget, “. Kenapa gue tidak tau akan hal ini, dan mengapa khaisa tidak pernah mengatakan hal itu, dan mengapa dia mencium bibir gue.
Akhirnya saya pergi meninggalkan mereka karena tidak sanggup menahan hal ini,karena pada saat itu gue benar-benar cinta, dan gue udah jatuh cinta sejak pertama kali di kenalkan pada mereka. Gue pergi sejauh mungkin dari mereka, pergi dalam kesakitan cinta di hati. Akhirnya gue tiba di suatu tempat, tempat yang tidak terlalu indah tapi penuh dengan kedamaian. Saya mulai bekerja di sawah-sawah orang lain dan mendapat gaji cukup untuk makan hari ini, dan saya terus bekerja dan akhirnya gaji saya pun di naikkan, jadi ada uang untuk menabung. Teman-teman saya mencariku, karena ada yang mau mereka sampaikan. Saya terus bekerja tanpa memikirkan cinta saya pada khaisa.
Pada suatu hari, orang yang punya kebun jatuh sakit, dan saya pun merawat orang itu, maklum lah sudah tua. Saya rawat dia dengan iklas, dan terpaksa saya harus menginap dirumahnya. Dan malam pun tiba, ini lah malam pertama saya menginap dirumahnya, dan kami pun bercerita-cerita, dan yang membuat saya terkejut kakek ini menceritakan kehidupan rumah tangganya. Dan dia juga bercerita tentang bagaimana dia mendapatkan istrinya. Saya sungguh sedih dan terharu mendengar ceritanya, saya pun menceritakan kisah cinta saya yang pahit kepada beliau, dan kakek itu tersenyum mendegar cerita saya “kenapa kakek tersenyum?”, kakek menjawab,” ceritamu adalah cerita kakek dulu, kamu ini masih muda dan berbakat, masak dengan hal yang itu kamu lansung pergi nak syah. Saya dulu juga mengalami hal sepertimu, tapi kakek berpegang pada ‘selama janur kuning belum melengkung, kesempatan itu masih ada’, tetap berusaha mengejarnya tapi jangan mengganggu hubungan mereka.” Saya bingung dengan maksud kakek ini,”hmmm.. maksudnya apaan kek, mengejar tapi jangan mengganggu?” kakek menjawab,” jadi seperti nak syah,mengejar bukan berarti kita selalu mendekati dia, tapi mengejar waktu dan melihat keadaan untuk mendapatkan cintamu kembali asalakan dia juga mencintaimu dengan tulus.” Aku pun meresponnya dengan mengatakan” dia telah mencium bibir saya dan mengatakan bahwa dia sayang sama saya, tapi saya tidak tau kalau dia pada saat itu sudah tunangan, saya benar-benar sedih kek.” Tunggu-tunggu, dia mencium kamu dan mengatakan cinta padahal dia sudah tunangan, berarti dia mau memberitahukan bahwa dia tidak bahagia dengan tunangannya atau dia tidak mencintai pasangannya, lebih baik kamu kembali menjumpai dia nak syah, kembalilah” hmm,yaudah-yaudah kakek gak usah pikirin itu dulu, yuk kita tidur kek, udahh larut malam ini, “jawab syah. Hari terus berjalan, gaji dari syah pun di tambah oleh kakek ini. Dan semakin lama kebun mereka semakin berhasil, dan pekerjaan yang di lakukan syah membuat hati kakek itu menjadi senang. Tiba pada suatu hari si kakek itu pun sudah sakit lagi dan kali ini benar-benar parah. “kek, cepat sembuh ya kek, kakek selalu memberiku semangat untuk menjalani hidup ini”pintaku. Kakek menjawab “ nak, rezeki, maut dan jodoh ada di tangan tuhan, buka berarti kita pasrah dengan keadaan ini, satu pesan kakek buat kamu syah, kejarlah kembali cintamu, mungkin dia sedang menunggumu disana, dan kebun itu saya berikan pada kamu nak, jadikan lah kebun kita berkembang ya, maafkan segala kesalahan kakek ya. Akhirnya kakek pun meninggal. “Kakek !!!, terima kasih kek, akan ku lakukan semua yang kau pinta, selamat jalan kek.” Ucap syah dengan kesedihan. Seminggu setelah wafatnya kakek ini, kebun semakin maju dan aku berhasil menambah luas tanah dengan membeli tanah tetangga sebelah. Dan akhirnya sejak dari situ hidupku semakin baik, dan akhirnya aku pun menghubungi khaisa lewat telepon umum, “hallo, khaisa, ini aku syah.. “ khaisa menjawab, “apa? Syah!!! Dimana kamu sekarang syah, aku ingin bertemu denganmu syah”, aku akan datang untuk mu khaisa, aku akan datang sekarang ke tempatmu” jawabku.
Dan akhirnya aku pun berangkat dan akhirnya pun sampai di tempat khaisa, tetapi aku melihat sebuah tenda biru terbentang. Aku lemah tak berdaya, apa yang terjadi di sini. Dan aku bertemu dengan redi, “red, apa yang terjadi di sini?”, jawabku. Redi menjawab, “ buat apa kau di sini, pergi lah lagi ke tempatmu. “Apa terjadi di sini red!, aku bertanya dengan penuh kemarahan. Dan tiba-tiba ada yang menjawab “ khaisa telah tiada, dia sudah meninggal. Ternyata yang menjawab adalah andini, “ aaapppaaa... khaisa telah meninggal, tidak!!! khaisa....!!!, kenapa ini semua bisa terjadi!! ” aku menjerit dan menangis keras. Dan aku pun berlari kedalam dan melihat seorang perempuan berbaring kaku di atas tempat tidur, aku mendekat dan melihatnya, ternyata benar dia adalah seorang gadis yang ku cintai. Aku menangis dan menangis, aku tidak percaya akan hal ini, “dia meninggal dalam keadaan mencintaimu, dia sakit karena selalu mengingatmu, tapi kau tak pernah memberinya kabar” jawab andini. Aku pun berkata” tapi, tadi aku menelpon kha...” , bukan dia yang berbicara, tapi aku “ andini” jawab andini. Pada saat itu rasanya semangat hidupku telah hancur, pikiran ku kosong dan seakan belum mempercayai akan hal ini. Kemudian aku mengajak dini keluar, “din, bagaimana dengan hubungan khaisa dengan rada, apakah mereka sudah menikah dan bahagiakah mereka?” tanya ku sambil menangis. “syah, mereka memang sudah tunangan, tapi tunangan itu tidak di setujui oleh khaisa, karena khaisa sayang dan hormat pada orang tuanya, jadi dia turuti semua keinginan mereka” jawab andini. Syah bertanya lagi “tapi kenapa harus rada orangnya?”, andini pun menceritakan yang sebenarnya “ jadi pada saat itu ayah dini akan mengalami kebangkrutan dan ayah khaisa terserang stroke, jadi karena rada ahli dalam bidang manajemen dan ekonomi, dia mencoba mengambil alih pimpinan, karena pada saat itu rada kerja sambil kuliah, dia bekerja sebagai karyawan di perusahaan ayahnya, dan ketika rada mengambil alih pimpinan, perusahaan berhasil membayar hutangnya, dan ayah khaisa sangat senang dengan hal itu. Dan akhirnya ayah khaisa sembuh dan kembali bekerja sebagai direktur lagi, dan setelah itu ayah saya tiba-tiba menjodohkan khaisa dengan rada, dan khaisa terpaksa harus menerimanya dengan rasa kesedihan. Khaisa adalah wanita yang baik, patuh dan ramah. Aku sedih mengapa kisah cintanya begitu pahit. Ketika dia sudah bertunangan dengan rada, awalnya memang indah, tapi lama kelamaan tingkah rada semakin aneh. Tingkah rada semakin aneh, rada selingkuh dengan wanita lain karena khaisa menolak rada untuk menidurinya. Setau kami rada adalah orang yang baik, tapi kami tidak tau ternyata rada seperti itu. Dua bulan setelah mereka tunangan, rumah khaisa di masuki perampok, dan perampok itu membunuh kedua orang tua dan juga kakaknya. Sejak saat itu khaisa semakin tertekan, batinnya terus tersakiti oleh rada, tapi dia tidak tau harus mengadu kepada, dan akhirnya dia menjumpai dirimu, dia selalu bercerita bahwa kau adalah orang yang paling dia cinta, dan Cuma kau lah yang dia punya satu-satunya, tapi kenapa kau pergi syah? Kami semua tidak menyangka kau melakukan hal seperti ini. Dan akhirnya kami berusaha untuk mencarimu, tapi tidak dengan rada. Kami mencarimu di kota asalmu, mencarimu di facebook, tapi semua sia-sia. Kemana kamu sebenarnya syah. Syah pun menjawabnya “aku pergi karena sakit hatiku pada khaisa, aku tidak tau bahwa dia sudah tunangan dan tidak pernah mengatakannya padaku, padahal pada saat itu dia mengatakan bahwa dia sayang sama ku,dini. Tapi karena aku tidak sanggup dengan hal itu aku pergi tanpa pamit dengannya, aku pergi mencari kehidupan baru. Kalau memang ini sudah terjadi akan ku ikhlaskan dia untuk pergi. Aku ikhlas kehilangannya“.
Tiba-tiba ada seorang wanita berlari dari belakang dan memelukku, “syah, aku tidak akan pernah mau kehilanganmu, aku tersiksa bersamanya, aku sayang sama kamu syah, jangan pernah pergi lagi syah. Ternyata dia adalah khaisa yang berkata sambil menangis tersedu-sedu. Syah terkejut”apa! Khaisa, kenapa kamu bisa hi...?, belum selesai aku berkata khaisa kembali mencium bibirku. “sa, apa yang sebenarnya terjadi di sini, kenapa kamu bisa hidup kembali”,ucap syah. Khaisa pun menjawabnya “maafkan kami syah, kami melakukan hal ini karena agar kamu merasakan sakitnya hatiku, hatiku bagaikan telah mati tersayat-sayat. Aku selalu menyendiri sejak kepergianmu.” Syah pun bertanya lagi,”jadi yang di atas tempat ti...” khaisa kembali mencium bibirku dan berkata “aku berpura-pura mati, karena kesedihanku syah. Syah yang tadinya menangis akhirnya bisa tersenyum kembali dan memeluk khaisa dengan erat. “tapi tolong aku syah, tolong aku terlepas dari rada”, pinta khaisa. Syah menjawab, “baik sa, aku akan melakukannya demi kamu”. Dan akhirnya aku pun mendatangi rada di rumahnya, dan melihat rada bersama wanita lain, “rada! Kau adalah teman terbaikku tapi mengapa kau melakukan semua hal ini!” kataku dengan penuh kemarahan. Buat apa lho peduli coy, itu bukan urusan lho, kamu sudah bertunangan”jawab rada. Dengan kemarahaku, aku segera melepas cincin yang di kenakan khaisa dan melemparnya ke arah rada, dan kami pun terlibat perkelahian. Dan akhirnya datang redi memisahkan kami berdua, “hei, apa-apaan ini! Syah hentikan, pergi lah dari sini, ini bukan urusanmu, bawalah khaisa dalam kehidupanmu”. Ternyata redi secara tidak lansung membelaku, dan khaisa ku bawa kembali pulang kerumahnya. Tak lama kemudian rada datang menjemput khaisa, tapi aku mencegahnya. Dan hampir kami terlibat perkelahian lagi, untung saja ada warga yang memisahkan kami. Sebulan kemudian, rada depresi karena di tinggal oleh khaisa. Dan aku membawanya kerumah sakit, aku sendiri yang menjaganya. Rada belum sadarkan diri hingga hari ke empat. Saya pun menjumpai dokternya”dok, apa yang sebenarnya terjadi?”, dokter menjawab, dia mengalami depresi tingkat tinggi, otaknya hampir mati dan dia bisa di sembuhkan melalui terapi-terapi dan selalu membuatnya senang”. Saya pun pulang dan membawa khaisa ke rumah sakit, “sa, Cuma kamu orang yang saat ini bisa membuat rada pulih kembali”. Khaisa menjawab, “tapi syah aku tidak mau hal itu terulang kembali”. “Ya sa, tapi dia adalah teman kita dan dia teman terbaikku, tolong ya sa, aku juga sayang sama kamu sa” jawabku. Akhirnya khaisa pun menjaga rada, dan perlahan-lahan rada mulai sadar, dan dia selalu berkata “khaisa,khaisa,khaisa dimana kamu, tolong peganglah tanganku”. Dan aku pun menyuruh khaisa untuk memengang tangan rada, sejak saat itu hatiku sangat sakit, aku bingung tak menentu, aku tidak tau harus apa yang ku lakukan. Dan seminggu kemudian rada akhirnya bisa pulih kembali dan rada meminta khaisa meminta untuk ikut bersamanya. Aku pun menyuruh khaisa untuk ikut, padahal sebenarnya khaisa menolaknya. Dan sejak saat itu rada berubah 380 derajat, dia benar-benar menjadi laki-laki yang baik dan tidak pernah selingkuh lagi, dan dia selalu menjaga khaisa baik-baik. Perlahan-lahan khaisa mulai menyukai rada secara diam-diam tanpa sepengetahuanku. Dan akhirnya khaisapun jatuh cinta pada rada. Aku menyesal, sangat menyesal. Aku bingung harus memilih sahabat atau kekasih. Suatu ketika aku melihat rada mencium kening khaisa dengan penuh kasih sayang, dan aku terkejut mengapa khaisa menerimanya dengan mudah. Aku pun datang menemui mereka “apa yang terjadi, apa yang terjadi denganmu sa, kenapa kamu melakukan hal itu?”. Khaisa pun menjawabnya, “maafkan aku syah, aku mencintai rada”. Aku pun terkejut akan hal ini, semua yang tidak mungkin terjadi telah terjadi kembali. Sakit hatiku mulai kembali lagi, dan aku pun curhat dengan redi dan andini. Aku menceritakan semuanya pada andini dan redi. “syah, kamu akan tau jawabannya nanti” kata dini. Aku pun menjemput kembali khaisa tanpa sepengetahuan rada. Aku membawa khaisa pulang kerumahnya,”sa,apakah kamu benar-benar mencintai rada”, khaisa menjawab” maafkan aku syah,itu semua adalah sandiwara,aku ingin balas dendam dengannya. Aku pun bingung kenapa khaisa seperti itu. “sa, hentikan semua ini jika kau sayang samaku, aku ingin menikahimu dan membawamu pergi dari sini,apakah kau mau menikah denganku?”. “Syah? Apa kau serius, aku mau menikah denganmu syah, inilah yang ku tunggu-tunggu darimu syah”, jawab khaisa dengan senang walaupun menjatuhkan air mata. Tapi andini mendengar semua pembicaraan mereka, dan mengatakannya pada rada, rada yang mendengar hal itu lansung pingsan dan di bawa kerumah sakit. “andini, kenapa kau mengatakannya pada rada!”, tanyaku. “Karena aku mencintaimu syah, aku mencintaimu sejak kita pertama kali bertemu, aku sudah tau bahwa kau adalah laki-laki yang ku cari, tapi mengapa temanku sendiri juga jatuh cinta padamu”, jawab dini. Khaisa tidak menyangka akan hal ini, khaisa menangis dan keluar. Aku pun segera mengejar dan memeluk khaisa untuk menenangkannya. “kenapa ini sulit sekali syah, aku tidak bisa meninggalkan temanku. Dia lebih dari segalanya buatku” kata khaisa. Syah pun menjawab dengan pasrah, “sa, tetaplah tinggal di sini jika kau lebih mencintai mereka dari padaku, aku harus pergi karena ada pekerjaan yang harus ku selesaikan”. Andini dan khaisa telah membuat janji sejak mereka SMA, bahwa mereka akan memilih sahabatnya dari pada pacarnya. Khaisapun mengatakan” kali ini aku tidak akan melepaskanmu syah, aku lebih memilihmu dari pada mereka”. Andini pun terdia tak percaya khaisa menjawab hal itu, dan mereka pun pergi meninggalkan temannya. Kami pun pamit kepada semua teman-temanku. Seminggu kemudian, kami mendengar kabar bahwa andini dan rada meninggal dunia, andini gantung diri dan rada meninggalkan karena serangan jantung. Aku dan khaisa benar-benar sedih dengan hal ini, tapi hidup ini adalah pilihan.
Aku pun pulang kampung bersama khaisa, pulang kerumah orang tuaku. Dan aku menunjukkan pada orang tuaku bahwa aku sudah sukses walapun tanpa kuliah. Orang tuaku sangat bangga padaku dan memelukku dengan kasih sayang. Kemudian ibuku melihat khaisa” siapa ini nak gadis yang begitu cantik. Kemudian aku pun menjawabnya” dia adalah calon menantu ibu alias dia calon istriku”. Ibuku sangat senang memiliki wanita yang rajin, ramah dan cantik lagi. Dan kami pun mendiskusikan tentang hari pernikahan kami, akhirnya waktu sudah di tentukan, kami akan menikah dua minggu lagi. Sebelum waktu itu , aku pamit pulang untuk bekerja, maklumlah sudah jarang kali ke kebun. Dan akupun pulang tanpa khaisa, karena khaisa ku titipkan pada ibuku. Hingga tiba tiga hari sebelum pernikahan, aku pun pulang untuk menjumpai calon istriku. dan akhirnya kami menikah, kami berdua sangat bahagia. Setahun kemudian khaisa melahirkan seorang anak laki-laki. Dan dia di beri nama RanDi, yaitu nama orang yang pernah mencintai kami.
 Selesai deh ceritanya ... :)